Berita Lembata

Setelah Rusak Bertahun-tahun, Ruas Jalan Ile Ape Lembata Kini Mulai Diaspal Hotmix

akses jalan yang baik menjadi sangat penting, sebab dua daerah itu menjadi satu-satunya jalur evakuasi darat yang efektif

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
WARGA - Warga di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur mengaku bahagia. Ruas Jalan Trans Ile Ape yang dulunya dikenal rusak dan tak beraspal kini mulai diaspal hotmix. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo 

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Warga di Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur mengaku bahagia. Ruas Jalan Trans Ile Ape yang dulunya dikenal rusak dan tak beraspal kini mulai diaspal hotmix.

Kurang lebih sepuluh tahun tanpa ada perubahan, akses jalan yang menghubungkan sembilan desa di kecamatan Ile Ape Timur dan tujuh belas desa di Ile Ape ini juga nampak mulai berubah.

Satu per satu segmen kritis jalan di wilayah itu tampak di hotmix, mulai dari bahu jalan yang diperlebar, hingga saluran air di sepanjang kiri dan kanan jalan pun di perbaiki.

Baca juga: Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa Pastikan Bentuk Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang

Menurut Gabriel Kapitan, warga Desa Laranwutun Kecamatan Ile Ape, peningkatan jalan di sejumlah segmen di Ile Ape memberi dampak positif bagi penduduk disekitar.

Salah satu menurut dia adalah, karena semua desa di kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur berada di zona merah Gunung Api Ile Lewotolok.

Karenanya, akses jalan yang baik menjadi sangat penting, sebab dua daerah itu menjadi satu-satunya jalur evakuasi darat yang efektif bagi masyarakat ketika terjadi letusan gunung api.

"Seharusnya itu jalur evakuasi saat ada bencana sehingga jalan harus mulus, kemarin saat erupsi dan seroja saja orang kesulitan sekali, mau lari ke Lewoleba susa sekali. Evakuasi darat butuh jalan mulus supaya cepat keluar dari ancaman," kata Gabriel, Minggu 13 November 2022.

Mantan Kepala Desa Laranwutun ini pun mengaku bahwa, efek dari kondisi jalan yang baik bakal mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Ile Ape dan Ile Ape Timur.

Baca juga: Bertemu Yayasan VIVAT Indonesia, Penjabat Bupati Lembata Gelar Rapat Bahasa Satgas Perdagangan Orang

Penduduk dua kecamatan itu, kata dia, bakal mendapat kemudahan dari semua sisi, baik di bidang ekonomi dan bisnis maupun di bidang lainnya yang bersentuhan langsung dengan kehidupan mereka di desa.

"Pasar akan tumbuh, dan disitu ekonomi pasti ikut meningkat, dan efisiensi waktu berdagang akan lebih cepat. Sekarang tinggal masyarakat saja, mau siap atau tidak," ungkap Gabriel.

Alber Kedang, warga Desa Riangbao juga mengaku, proyek peningkatan infrastruktur jalan membawa angin segar untuk masyarakat Ile Ape dan Ile Ape Timur lantaran sudah sekian lama mereka hanya bisa menggunakan jalan yang jauh dari kata baik. 

Namun, dia juga mempertanyakan, alasan apa sehingga baru sekarang ruas jalan di sepanjang Ile Ape dan Ile Ape Timur baru di hotmix, padahal sebelumnya sudah di aspal meski secara kualitas sangat buruk. Hal ini yang bagi dia sama dengan membuang-buang anggaran.

"Kenapa baru sekarang baru di hotmix, karena jalan Trans Ile Ape ini kan sebelumnya sudah di aspal tapi secara kualitas sangat buruk sehingga pembangunan kita nikmati hanya sebentar kemudian dibangun lagi.
Inikan namanya buang-buang anggaran sebenarnya," sebutnya. 

Meski demikian, mantan kepala desa Riangbao ini mengapresiasi perjuangan pemerintah daerah dan DPRD untuk pembangunan jalan yang ada. Dirinya bahkan meminta warga mendukung proyek yang ada demi masa depan Lembata.

Baca juga: PT Trans Lembata Dominasi Progres Kemajuan Pekerjaan Jalan di Lembata

"Kemudian bahwa, pembangunan jalan di daerah-daerah potensial juga bisa disentuh guna mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat berkelanjutan," ujarnya. 

Sementara itu, Piter Gero, Ketua DPRD Kabupaten Lembata mengatakan bahwa salah satu tugas mereka sebagai wakil rakyat adalah memperjuangkan agar masyarakat bisa menikmati akses jalan yang baik. 

Sebab menurut dia, dengan akses jalan yang baik maka mobilisasi orang dan barang dari dan ke desa atau kota bisa lebih cepat dan mudah. 

"Saya pikir pekerjaan PEN itu adalah bagian dari menjawabi harapan masyarakat," ungkap Piter Gero, Senin 4 November 2022. 

Lebih jauh Piter menjelaskan, dalam dokumen KUA PPAS tahun 2021 menunjukan bahwa ada 61 persen ruas jalan di Lembata dalam posisi rusak ringan dan rusak ringan. 

Karena itu antara DPRD dan Pemerintah Daerah bersepakat melakukan pinjaman daerah ke pemerintah pusat senilai Rp 225.000.000.000 untuk membangun infrastruktur jalan. Dan dari alokasi anggaran yang ada itu, sebut Piter, masing-masing kecamatan di Lembata mendapat porsi pembangunan. 

"Yang saya lihat itu mungkin yang agak kecil ruas yang bisa kita jangkau itu ke Ile Ape Timur," terangnya. 

Ketua DPD II Partai Golkar Lembata ini pun meminta masyarakat bersabar sebab ada beberapa segmen jalan belum selesai dikerjakan, namun, dia yakin pekerjaan hotmix bakal rampung dan secepatnya bisa digunakan oleh masyarakat. 

Baca juga: PT Trans Lembata Dominasi Progres Kemajuan Pekerjaan Jalan di Lembata

"Bahwa itu proses pekerjaan untuk kualitas jalan yang baik supaya jarak tempuh dari Ile Ape ke Lewoleba lebih cepat dan lebih aman," tambahnya. 

Untuk diketahui, proyek peningkatan infrastruktur jalan di Lembata dikerjakan oleh tiga perusahaan jasa konstruksi di tiga segmen berbeda.

Untuk peningkatan jalan di segmen Simpang Waiara-Watodiri-Jontona dikerjakan oleh CV Timber Jaya dengan anggaran sebesar Rp.4.000.000.000. 

Peningkatan jalan di segmen Riangbao-Kolipadan juga dikerjakan oleh CV Timber Jaya dengan anggaran Rp.9.000.000.000

Peningkatan jalan di segmen Polsubsektor Ile Ape-Riangbao dikerjakan oleh PT Anak Lembata Group senilai Rp.18.000.000.000.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved