Berita Sumba Timur

Kemendikbudristek RI Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu di Sumba Timur

Festival yang diikuti para siswa sekolah di Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Tengah itu dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sumba Timur

Penulis: Ryan Nong | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
PUKUL LAMBA - Wakil Bupati Sumba Timur David Melo Wadu didampingi Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud Ristek, Muhammad Abdul Khak memukul lamba saat membuka Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di Kabupaten Sumba Timur, Selasa 15 November 2022. 

"Bapa dan ibu, tugas utama terutama di rumah, di dalam rumah tangga jangan gunakan bahasa Indonesia. Kalau di luar (rumah) boleh, tetap di dalam rumah tangga atau pertemuan informal gunakan bahasa daerah. Itu lebih baik dalam upaya melestarikan bahasa daerah," ajak Abdul Khak. 

Baca juga: Paparan Covid-19 di Sumba Timur Tembus Angka 110 Kasus 

Ia menyebut, jika setiap orang dalam keluarga memiliki kesadaran yang sama untuk menggunakan bahasa daerah di rumah maka pelajaran bahasa daerah di sekolah dapat dilakukan untuk menunjang hal tersebut. 

Festival tersebut menurut dia hanyalah sebuah selebrasi atau perayaan untuk membumikan semangat melestarikan bahasa daerah melalui berbagai macam bentuk seperti nyanyian, puisi hingga luluk atau tutur adat Sumba. 

"Kami berharap imbasnya kuat, berpengaruh terhadap karakter anak untuk lebih babgga menggunakan dan pertahankan bahasa daerah," pungkas dia. 

Ketua Panitia Festival dari Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur, Ardi Pangkur dalam laporannya juga menegaskan bahwa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melalui unit kerja kantor Bahasa Provinsi NTT melakukan upaya perlindungan dan pelestarian Bahasa daerah untuk 5 bahasa, salah satunya adalah bahasa Kambera. 

Hal ini, kata dia, dilakukan karena penggunaan bahasa daerah terutama di kalangan generasi muda di Nusa Tenggara Timur mulai menurun. 

Ardi Pangkur menyebut, upaya melindungi bahasa daerah dilakukan dengan tahapan melakukan analisis vitalitas atau daya hidup, konservasi atau pendokumentasian  dan revitalisasi atau menghidupkan kembali bahasa tersebut. 

Kantor Bahasa Provinsi NTT mengambil peranan penting melaksanakan rangkaian Revitalisasi Bahasa Daerah. 

Kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah tersebut merupakan salah satu dari program pelindungan bahasa daerah yang bertujuan untuk menggelorakan kembali penggunaan bahasa daerah dalam berbagai ranah kehidupan sehari-hari dan meningkatkan jumlah penutur muda bahasa daerah dengan berbasis sekolah. 

Kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten di Provinsi NTT dilaksanakan di 5 titik Kabupaten termasuk di Sumba Timur. Pengimbasannya tidak terbatas oleh guru utama tempat festival itu dilaksanakan, namun juga menyeluruh ke wilayah bahasa sasaran. 

"Hari ini yang mengambil bagian bukan saja para guru utama dari Kabupaten Sumba Timur, namun juga dari Sumba Tengah yang berbahasa Kambera," kata dia. 

Dalam festival yang digelar, pihaknya mengakomodasi lima mata festival yaitu puisi, cerita rakyat, Ludu Humba, Rianjangu ludu, dan luluk. Semuanya dipentaskan dalam bahasa daerah Kambera. 

Pemerintah Daerah Dukung Pelestarian Bahasa Kambera

Dalam arahannya, Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu menegaskan bahwa pemerintah mendukung revitalisasi bahasa Kambera. Ia menyebut bahasa daerah menjadi identitas daerah dan identitas pemersatu. 

Karena itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat terutama para anak anak dan remaja untuk bangga berbahasa Kambera pada setiap kegiatan. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved