Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 13 November 2022, Bersaksi

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Steph Tupeng Witin SVD dengan judul Bersaksi.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Steph Tupeng Witin SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 13 November 2022 dengan judul Bersaksi. 

Namun pelatih yang andal tidak akan pernah mengandalkan sepenuhnya serangan ke jantung pertahanan lawan. Pelatih yang tahu bermain bola justru akan memperkuat sistem pertahanan.

Sekuat apa pun penyerang, tidak boleh melupakan kekuatan bertahan untuk mendukung penyerangan.

Konteks Injil mengajak kita menyiapkan pertahanan yang paling kuat. Saat terakhir adalah saat kita akan diserang habis-habisan, saat iman dan pengharapan kita diuji.

Seberapa kuat iman kita bertahan dalam situasi buruk zaman ini? Hampir pasti setiap orang beriman akan mengalami tantangan itu.

Yesus juga menghadapi itu. Apakah Yesus turun dari salib? Tidak. Dia bertahan sampai akhir.

Bagi kita, itulah saat menjadi saksi untuk menguji mutu dan kualitas iman kepada Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 12 November 2022, Bapa yang Peduli

Pertanyaannya sederhana: Apakah saya sanggup bertahan? Terkadang, kelemahan manusiawi menjadi tantangan terdekat yang terberat.

Saat ide-ide kita yang bagus untuk mengembangkan paroki ditolak, kita sudah putus asa, tidak mau aktif lagi, merasa direndahkan.

Saat anggota keluarga sakit, kita beralih ke kekuatan-kekuatan “lain” yang meninggalkan Tuhan.

Cobaan yang cukup berat dalam hidup adalah penyakit. Kita menerima suatu pencobaan sedemikian dari Allah atau tragedi-tragedi lainnya, kematian, berbagai kekecewaan.

Kita telah bekerja keras tanpa menghasilkan buah apa pun. Kita menanam benih-benih, namun curah hujan tidak memadai, bahkan curah hujan terlalu banyak.

Kita bekerja keras di perusahaan dan berharap akan memperoleh promosi jabatan, namun karena sikon yang dihadapi perusahaan, kita harus mengalami PHK.

Semua ini tidak merupakan dosa, namun dapat menyeret kita kepada dosa seperti kemarahan, kepahitan, tidak setia dan protes di hadapan Allah.

Tuhan mengajak kita untuk tidak lari dari segala tekanan dengan mengambil jalan pintas mengingkari iman atau melepaskan tuntutan-tuntutan praksis iman untuk mencari pelepasan sesaat.

Iman itu gerak batin yang hidup, bukan statis, mati, atau bahkan sudah tuntas. Iman akan terus menerus dimurnikan dan didewasakan dalam berbagai persoalan hidup.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 12 November 2022, Akan Tinggal Bersama-Ku di Tempat Aku Berada

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved