Berita Kota Kupang
Kota Kupang Kini Punya Dua Kampung Kerukunan
Setelah Kelurahan Fatubesi di Kecamatan Kota Lama, kini Kelurahan Kolhua Kecamatan Maulafa diresmikan jadi kampung Kerukunan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG -Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini memiliki dua Kampung Kerukunan.
Setelah Kelurahan Fatubesi di Kecamatan Kota Lama, kini Kelurahan Kolhua Kecamatan Maulafa diresmikan jadi Kampung Kerukunan di Ibu Kota provinsi.
Persemaian Kampung Kerukunan ini dilakukan, Rabu 8 November 2022 pagi di aula gereja Katolik St. Fransiskus Asisi.
Baca juga: Kelurahan Kolhua Jadi Kampung Kerukunan di Kota Kupang
Panitia melaporkan, persemian Kampung Kerukunan itu keputusan dari FKUB Kota Kupang. Pencanangan kegiatan merupakan upaya menciptakan sekaligus menerapkan praktek kehidupan beragama di Kota Kupang.
"Sesuai dengan SK FKUB Kota Kupang nomor 002/SK/FKUB--KOLHUA/II/2022 tentang pencanangan kampung kerukunan," sebut Jhon R. Dekrasano selaku ketua panitia.
Kepala Kemenag Kota Kupang, Yakobus Beda Kleden, menegaskan, kampung kerukunan ini merupakan kedua setelah kampung Kerukunan di Fatubesi. Yakobus menyebut, Kampung Kerukunan di Fatubesi merupakan inisiatif dari Kementrian Keagamaan RI.
Sedangkan, kata dia, untuk Kampung Kerukunan di Kolhua, merupakan gagasan yang diinisiasi oleh Penjabat Wali Kota, George Hadjoh.
Baca juga: Porprov NTT 2022, Ende Kirimkan 275 Atlet ke Kota Kupang
Adanya kampung kerukunan ini merupakan sebuah langkah nyata dalam meningkatkan kualitas kehidupan beragama. Dengan itu, sekaligus upaya untuk mewujudkan Kupang sebagai Kota kasih sebagai rumah bersama.
Keberadaan kampung kerukunan, menurutnya, perlu ada. Di dalamnya perlu ada semangat untuk hidup rukun. Sisi lain, harus ada simbol untuk mempersatukan itu.
Dengan ini, dia berharap agar semua warga di Kolhua secara bersama bisa menumbuhkan kehidupan yang rukun secara baik. Warga bisa menyelesaikan semua hal dilingkungan kelurahan tanpa harus membawa itu lebih jauh.
Dia menyinggung tentang gerakan bebas sampah plastik yang digelorakan Penjabat Wali Kota. Yakobus meminta semua umat beragama wajib punya tanggungjawab terhadap hal itu.
Baginya, ini merupakan gerakan ekologi integral yang bertanggungjawab atas alam semesta sebagaimana tertulis dalam kitab suci. Sebab, manusia adalah mitra alam.
"Saya yakin jika pada suatu saat nanti, Tuhan akan bangga karena di kampung kerukunan ini tidak hanya baik tapi, indah karena umat yang hidup rukun tapi lingkungannya juga bersih," katanya.
Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh, menginginkan agar adanya kerja kolaborasi. Ia menilai tanpa kerjasama, maka mewujudkan kampung kerukunan tidak akan terlaksana.