Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 9 November 2022, Rumah Adalah Kita

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Rumah Adalah Kita.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 9 November 2022 dengan judul Rumah Adalah Kita. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Rumah Adalah Kita.

Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Yehezkiel 47:1–2.8-9.12, 1Korintus 3: 9b-11.16-17, dan bacaan Injil Yohanes 2:13-22.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 9 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus.

Pada hari ini, Gereja merayakan Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran. Basilika Lateran adalah
katedral Uskup Roma, dan dianggap sebagai ibu dari semua Gereja di dunia.  Gereja ini sangat indah dan megah.

Gereja dianggap sebagai Rumah atau Tempat kediaman Allah. Tempat Allah hadir dan bersemayam dan sekaligus menyucikan gereja itu sendiri.

Konsep gereja sebagai Rumah Allah atau Bait Allah itu bukan baru sekarang. Tapi itu sudah berlaku sejak dulu kala. Bahkan sejak zaman Yesus.

Pada hari ini dalam Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran, bacaan-bacaan yang diangkat berhubungan dengan Rumah Tuhan atau Bait Tuhan.

Bacaan pertama, Yehezkiel menceritakan penglihatannya ketika dibawa oleh malaikat. Dia menceritakan tentang bait suci dengan segala ornamennya dan yang terpenting adalah semua yang diairi oleh air yang mengalir dari bait suci itu menjadi hidup. Lambang kehidupan yang terpancar dari Rumah Tuhan, Bait Suci Allah.

Santo Paulus dalam bacaan kedua memberi satu nilai baru tentang manusia sebagai Bait Allah dan Roh Allah diam di dalam diri manusia.

Konsep yang sama, Yesus dalam Injil Lukas memberi tekanan paling utama adalah tentang diriNya sebagai tanda kehadiran Allah di atas dunia. Sekaligus menegaskan tentang kita adalah bait Allah yang telah dimeteraikan oleh Roh Kudus sehingga Yesus menjadi begitu marah ketika Bait Allah dijadikan pasar tempat orang memberlakukan transaksi jual beli.

Mengapa Yesus begitu marah? Karena kita telah salah menggunakan tempat Tuhan untuk kegiatan yang lainnya. Di sini kita disadarkan kembali bahwa ketika kita masuk ke rumah Tuhan, kita lupa bahwa Tuhan benar-benar hadir di sana dan kita tidak menyadari itu bahkan kita datang dengan membawa begitu banyak hal yang tak berguna bersama dengan kita dan tanpa disadari semua itu menghalangi kita berjumpa dengan Tuhan bahkan Tuhan marah besar karena kita secara salah menggunakan Tempat Suci.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 9 November 2022, Menjaga Kekudusan

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Yesus memberikan satu tanda baru bahwa diriNya adalah Bait Suci itu sendiri dan Paulus menegaskan lagi bahwa oleh panggilan kita sebagai Anak-anak Allah, kita pada saat yang sama juga menjadi Bait Allah
tempat Roh Kudus berdiam di dalamnya.

Kita semua yang percaya kepada Kristus, dimeteraikan oleh Roh Kudus sebagai tempat kediaman Allah. Kita adalah juga Bait Tuhan. Kita adalah rumah, dan rumah itu adalah kita sendiri.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved