Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 7 November 2022, Mengampuni dan Melupakan

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Mengampuni dan Melupakan.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - Bruder Pio Hayon SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 7 November 2022 dengan judul Mengampuni dan Melupakan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Mengampuni dan Melupakan.

Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Titus 1:1-9, dan bacaan Injil Lukas 17:1-6.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 7 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Ibu Bapak, saudari/a terkasih dalam Kristus.

Pada hari pertama dalam minggu ini, kita disodorkan kembali dengan bacaan-bacaan suci tentang cara hidup yang baik dan benar dan tentang pengampunan.

Santo Paulus dalam suratnya kepada Titus memberikan catatan penting tentang seorang yang menjabat sebagai penatua dengan kualitas hidup yang harus dipenuhi dari penatua karena dia harus menjadi teladan dalam jemaat.

Hidup suci dan tak bercela menjadi tuntutan utama sebagai penatua, orang yang menjaga bait Allah.

Paulus menegaskan kepada kita juga untuk punya kualitas hidup yang baik ketika kita dipilih menjadi pemimpin dalam kehidupan bermasyarakat.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 7 November 2022, Mengampuni Dapat Menyehatkan Badan dan Jiwa Kita

Mengapa butuh kualitas yang baik? Karena “penatua” atau pemimpin harus menjadi teladan dalam hidup menggereja atau bermasyarakat dan terlebih lagi ketika mempersembahkan kurban bagi Allah.

Yesus dalam injil Lukas mengangkat satu kualitas hidup yang paling penting adalah menjadi pengampun yang sejati. Yesus bersabda, “Jika saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia. Bahkan jika ia berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata ‘Aku menyesal’, engkau harus mengampuni dia.

Yesus menyebutkan tujuh kali dalam mengampuni jika orang berbuat salah kepada kita. Mengapa harus tujuh kali?

Angka tujuh adalah angka sempurna bagi bangsa Israel dan juga kita. Maka mengampuni tujuh kali artinya pengampunan sempurna tanpa batas lagi.

Lalu pertanyaan kita. Apakah kita sanggup mengampuni orang yang bersalah kepada kita tanpa batas? Ini menjadi berat.

Makanya para rasul berkata, “Tuhan, tambahkanlah iman kami”. Kita butuh energi yang cukup banyak agar kita kuat dalam melaksanakan tugas pengampunan itu. Karena pengampunan itu sebuah kebajikan utama dalam hidup iman kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Minggu 6 November 2022, Kebangkitan yang Memberi Pengharapan

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Kita semua pasti pernah mengalami rasa sakit hati atau kecewa bahkan yang luar biasa sakitnya karena yang melakukan kesalahan itu adalah orang dekat kita. Kita seakan tak percaya. Maka yang terjadi adalah kita akan menolaknya karena kejadian itu.

Namun Yesus hari ini menegaskan untuk selalu mengampuni bahkan sampai tujuh kali kesalahannya.

Memang ini hal paling berat yang harus dilakukan oleh seseorang yaitu mengampuni apalagi harus melupakan dia dan kesalahannya. Ini hanya mujizat yang terjadi.

Namun pengampunan tanpa batas itu bisa terjadi kalau “Forgive” (memaafkan) harus sudah bisa diikuti dengan “Forget” (melupakan) karena tanpa melupakan, memaafkan hanya sebuah klise belaka.

Apalagi kesalahan yang dibuatnya adalah sebuah kejahatan yang besar. Namun itulah manusia. Maka kita butuh iman yang semakin kuat untuk menjalaninya.

Baca juga: Paus Fransiskus di Bahrain: Orang-orang Muda yang Terkasih, Kami Membutuhkan Anda

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus.

Tindakan memaafkan adalah sebuah kebajikan utama dalam hidup karena dengan mengampuni kita menjadi manusia bebas dan tak memiliki beban dengan orang lain.

Orang yang hidup dengan beban akan mempengaruhi semua hidupnya maka jadi manusia bebas agar kita secara bebas menjalani hidup kita.

Cara terbaik menjadi bebas adalah memaafkan kesalahan diri dan orang lain secara terus menerus agar kita semakin hari semakin menjadi manusia bebas dalam menjalani hidup.

Tuntutan utama dan pertama adalah Forgive and forget, memaafkan selalu harus melupakan agar kita semakin dibebaskan dalam hidup kita walaupun itu berat. Lakukanlah dengan setia maka engkau akan jadi anak-anak Allah yang setia kepada Tuhan. “Tuhan, tambahkanlah iman kami”. Semoga.

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 7 November 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 7 November 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 7 November 2022. (Tokopedia)

 

Bacaan Pertama: Titus 1:1-9

Angkatlah penatua-penatua seperti yang telah kupesankan kepadamu.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus:

Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita, dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta, dan yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita.

Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau.

Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu, yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu istri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib.

Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.

Demikianlah sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6

Refr. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan

atau Itulah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.

1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.

2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.

3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil: Filipi 2:15-16

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya

Hendaknya di dunia ini kalian bersinar seperti bintang-bintang sambil berpegang pada sabda kehidupan.

Bacaan Injil: Lukas 17:1-6

"Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, 'Aku menyesal', engkau harus mengampuni dia."

Inilah Injil Suci menurut Lukas:

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia."

Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan, "Tambahkanlah iman kami!"

Jawab Tuhan, "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved