Berita Sumba Timur
Angka Stunting Kabupaten Sumba Timur Turun Signifikan Enam Bulan Terakhir
Tinus mengatakan, pemerintah kabupaten terus berupaya maksimal untuk melakukan intervensi dalam upaya menurunkan angka stunting.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Eflin Rote
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Angka stunting di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur menurun signifikan dalam rentang enam bulan terakhir.
Berdasarkan hasil pengukuran bulan Agustus 2022, total akumulasi angka stunting Kabupaten Sumba Timur berada pada angka 3.478 anak. Jumlah tersebut berkurang signifikan dari jumlah hasil pengukuran pada bulan Febuari 2022 yang mencapai angka 4.695 anak.
"Puji Tuhan angka stunting kita menurun pada penimbangan Agustus kamarin. Turunnya sampai 5,99 persen," ujar Plt Kadis Kesehatan Sumba Timur, Tinus Ndjurumbaha, Senin 24 Oktober 2022.
Baca juga: Siswa PAUD IT Cerdas Ceria Waingapu Datangi Mapolres Sumba Timur
Tinus menyebutkan, berdasarkan pengukuran pada Februari, prosentase Stunting Sumba Timur berada pada angka 20,9 persen. Kini turun menjadi 14,81 persen.
Penurunan angka stunting di Kabupaten Sumba Timur menjadi kabar positif di tengah status Sumba Timur sebagai salah satu kabupaten dengan angka stunting yang tinggi di Nusa Tenggara Timur.
Tinus mengatakan, Pemkab Sumba Timur terus berupaya maksimal untuk melakukan intervensi dalam upaya menurunkan angka stunting.
Upaya pemberian makanan tambahan menjadi salah satu faktor signifikan dalam menurunkan angka stunting. Pemberian makanan tambahan dilakukan dengan kolaborasi pemerintah bersama lintas sektor, termasuk pemanfaatan dana desa serta sinergi dan kolaborasi bersama TP PKK serta CSR lembaga mitra.
Baca juga: Bupati Sumba Timur Optimis Kapolda NTT Johny Asadoma Bisa Tingkatkan Kepercayaan Warga ke Polisi
Pengukuran atau penimbangan anak stunting pada Agustus 2022 telah mencapai angka 100 persen untuk 24 Puskesmas di wilayah Sumba Timur. Meski, secara Kabupaten terdapat penurunan signifikan, namun di beberapa Puskesmas angka stunting mengalami penambahan.
Tinus mengaku, selain intervensi yang berhasil bagi anak stunting yang lama, terdapat kasus stunting baru pada bayi yang baru lahir. (Ian)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS