Liputan Khusus

Lipsus Dua Anak di NTT Meninggal, Apotek Tarik Obat Sirup Anak

Dua orang anak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia akibat gagal ginjal akut, mengakibatkan seluruh apotek menarik semua obat sirup

outsourcing-pharma.com
Gagal Ginjal Akut Bisa Terjadi Hanya Dalam Hitungan Jam, Ternyata ini Pemicunya. (FOTO: ILUSTRASI GINJAL) 

Ketiga zat kimia ini merupakan impurities dari zat kimia tidak berbahaya, polyethylene glycol, yang sering dipakai sebagai solubility enhancer di banyak obat-obatan jenis sirup.

Selanjutnya, beberapa jenis obat syrup yang digunakan oleh pasien balita yang terkena AKI, kita ambil dari rumah pasien terbukti memiliki EG, DEG, EGBE yang seharusnya tidak ada atau sangat sedikit kadarnya di obat-obatan syrup tsb.

"Karena itu sambil menunggu otoritas obat dalam hal ini BPOM RI memfinalisasi hasil penelitian kuantitatif maka Kementerian Kesehatan RI mengambil posisi sementara waktu melarang penggunaan obat-obatan sirup. Hal itu karena balita yang teridentifikasi KAI sudah mencapai 70-an per bulan dengan angka kematian mendekat 50 persen," jelas drg Bonar, Kamis (20/10).

Pantauan Pos Kupang di Apotek Kimia Farma dan Apotek Crystal Farma Kupang, sudah tidak lagi menjual obat Paracetamol jenis sirup. Obat ini sudah dilarang peredarannya oleh Kemenkes RI.

Salah satu petugas di apotek ini mengaku tidak lagi menjual Paracetamol sirup. Namun untuk informasi keluar hanya dibolehkan satu pintu. "Maaf, kami tidak bisa memberi pernyataan," katanya.

Baca juga: Kenali Gejala Gagal Ginjal Akut dan Kronis, PenYebab, Pencegahan dan Cara Mengobati Penyakit Ginjal

Petugas ini meminta Pos Kupang melakukan konfirmasi saja ke Apotek Kimia Farma yang terletak di Jalan Moch Hatta depan RSUD Prof. WZ. Johannes.

Sementara itu, di Apotek Kimia Farma di Jalan Moch Hatta, petugas mengarahkan Pos Kupang ke Lantai 2. Di lantai 2, petugas yang ada mengatakan, mereka tidak bisa memberikan pernyataan pers. "Mohon maaf, saat ini pimpinan kami dan juga kepala tata usaha lagi ke Jakarta. Kami tidak bisa memberi pernyataan," katanya.

"Kalau bapak mau dapat keterangan bisa kembali di hari Selasa atau Rabu pekan depan. Saat itu pimpinan kami sudah ada," katanya.

Sementara Asisten Apoteker pada Apotek Crystal Farma mengatakan, semenjak ada edaran larangan menjual obat Paracetamol sirup, pihaknya langsung tidak menjualnya. "Sejak ada edaran kami sudah tidak jual lagi Paracetamol," katanya.

Sejak akhir Agustus 2022, Kementerian Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menerima laporan peningkatan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/ Acute Kidney Injury (AKI) yang tajam pada anak, utamanya dibawah usia 5 tahun. Peningkatan kasus ini berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya dan saat ini penyebabnya masih dalam penelusuran dan penelitian.

Jumlah kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 sebanyak 206 dari 20 Provinsi dengan angka kematian sebanyak 99 anak. Angka kematian pasien yang dirawat di RSCM mencapai 65 persen. NTT dalam hal ini menyumbang 1 kasus di Kabupaten Rote Ndao.

Kemenkes bersama BPOM, Ahli Epidemiologi, IDAI, Farmakolog dan Puslabfor Polri telah melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap sisa sampel obat yang dikonsumsi oleh pasien, untuk sementara telah ditemukan jejak senyawa yang berpotensi mengakibatkan AKI.

Saat ini Kemenkes dan BPOM masih terus menelusuri dan meneliti secara komprehensif termasuk kemungkinan faktor risiko lainnya. Kasus suspek Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Acute Kidney Injury pada anak adalah kasus penyakit pada usia 0-18 tahun (mayoritas usia balita) dengan gejala demam selama 7-14 hari dengan suhu tubuh diatas 37.50 C, infeksi saluran cerna, muntah dan diare, batuk pilek dan tidak berkemih (anuria) dan menurunnya volume urin.

* Dua Anak NTT Meninggal Dunia

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) NTT kembali melaporkan satu anak di NTT meninggal dunia akibat Aacute Kidney Injury (AKI) atau gagal ginjal misterius. Dengan demikian dalam dua bulan terakhir ini sudah dua anak menjadi korban AKI. Ketua IDAI NTT, dr. Woro Indri Padmosiwi, mengkonfirmasi hal ini kepada wartawan, Kamis (20/10).

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved