KKB Papua

Kapolres Beberkan Fakta: Pasca Diguncang KKB Papua, Kini Kiwirok Sudah Kondusif

Kapolres Pegunungan Bintang Papua, AKBP Cahyo Sukarnito, membeberkan fakta terbaru tentang situasi terkini di Kiwirok, sudah aman. warga boleh pulang.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
SUDAH KONDUSIF - Kapolres Pegunungan Bintang Cahyo Sukarnito mengungkapkan kondisi terkini Distrik Kiwirok pasca serangan KKB 13 September 2021 silam. Saat ini Kiwirok sudah kondusif. Masyarakat yang mengungsi sudah bisa pulang. 

POS-KUPANG.COM - Kapolres Pegubin ( Pegunungan Bintang ) Papua, AKBP Cahyo Sukarnito, membeberkan fakta terbaru tentang situasi di Distrik Kiwirok, pasca daerah itu diserang sekelompok pria yang tergabung dalam KKB Papua.

KKB Papua atau Kelompok Kriminal Bersenjata merupakan organisasi sayap TPNPB ( Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat ). Kelompok separatis ini melakukan aksinya untuk tujuan tertentu.

Dalam penyerangan ke Distrik Kiwirok, KKB Papua menembak mati sejumlah warga sipil dan memperlakukan warga lainnya secara kejam. Tapi saat ini semuanya sudah kondusif. Kiwirok sudah aman. "Dalam beberapa bulan ini situasi keamanan di Kiwirok sudah kondusif. Tidak ada lagi gangguan seperti yang dilakukan KKB Papua saat itu," ujar Cahyo Sukarnito.

Selama ini, lanjut dia, meski semua warga Kiwirok meninggalkan kampung halamannya, tetapi aparat keamanan baik TNI maupun Polri senantiasa tetap bertugas di Kiwirok untuk menciptakan keamanan bagi daerah itu.

Baca juga: KKB Papua Melemah, Penyandang Dana Perang Kini Ditangkap Polisi, Kisahnya Bikin Merinding

Kendati Kiwirok sudah kondusif, tetapi ia tidak bisa memastikan apakah anggota KKB Papua sudah keluar dari kawasan Kiwirok atau belum.

"Dari laporan, tidak ada bunyi tembakan (dari KKB). Kita tidak bisa pastikan KKB masih ada di sana atau tidak, karena KKB Papua itu menguasai medan Kiwirok," ujar Kapolres Cahyo Sukarnito.

KUTUK KKB PAPUA - Maxsi Ahoren, Ketua MRPB ( Majelis Rakyat Papua Barat ) mengutuk para pelaku yang melakukan penyerangan dan pembantaian terhadap warga sipil yang sedang mengerjakan jalan Trans Papua di Teluk Bintuni, Papua. Ia meminta aparat penegak hukum agar segera menangkap pelaku dan memrosesnya sesuatu aturan yang berlaku.
KUTUK KKB PAPUA - Maxsi Ahoren, Ketua MRPB ( Majelis Rakyat Papua Barat ) mengutuk para pelaku yang melakukan penyerangan dan pembantaian terhadap warga sipil yang sedang mengerjakan jalan Trans Papua di Teluk Bintuni, Papua. Ia meminta aparat penegak hukum agar segera menangkap pelaku dan memrosesnya sesuatu aturan yang berlaku. (POS-KUPANG.COM)

Ia menyebutkan sejak serangan KKB ke Kiwirok, sampai saat ini jumlah warga Kiwirok yang mengungsi ke Oksibil, sebanyak 273 orang.

"Data sementara saat ini, ada 273 warga Kiwirok yang ada di Oksibil," ujarnya.

Mengenai tempat tinggal, Cahyo mengungkapkan, umumnya masyarakat Kiwirok tinggal bersama tokoh masyarakat atau keluarganya masing-masing.

Aparat Siap ke Kiwirok

Tentang adanya keinginan masyarakat kembali ke tanah kelahirannya di Kiwirok, Cahyo Sukarnito mengatakan siap mendukung.

Tapi sampai sekarang upaya memulangkan warga itu belum dilakukan karena keputusan terakhir itu ada di tangan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Untuk memastikan KKB tak lagi menyerang masyarakat di Kiwirok, perlu komunikasi aktif antara pemerintah kabupaten dan KKB."

"Tapi pada prinsipnya kami siap mendukung keinginan masyarakat. Hanya saja kita tunggu hasil komunikasi pemerintah daerah untuk menjamin keamanan daerah itu," ujarnya.

Baca juga: Maxsi Ahoren Kutuk Tindakan KKB Papua: Pembantaian Pekerja di Bintuni Bukan Budaya Orang Papua

Ia juga menyebutkan, alangkah baiknya ada dialog pemerintah daerah dengan orang-orang yang berseberangan (KKB) supaya jangan ada lagi warga yang jadi korban akibat ulah KKB," ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved