KKB Papua
Kapolres Beberkan Fakta: Pasca Diguncang KKB Papua, Kini Kiwirok Sudah Kondusif
Kapolres Pegunungan Bintang Papua, AKBP Cahyo Sukarnito, membeberkan fakta terbaru tentang situasi terkini di Kiwirok, sudah aman. warga boleh pulang.
Untuk memulangkan warga Kiwirok, cara termudah dengan pesawat terbang perintis yang memerlukan biaya tinggi namun berisiko paling rendah.
Berikutnyja berjalan kaki dengan pengawalan aparat keamanan. Tapi jarak tempuh jauh dan cukup berisiko.
"Untuk memobilisasi masyarakat bila akan kembali ke Kiwirok, kita menunggu, kalau pemerintah daerah menyediakan sarana transportasi maka menggunakan penerbangan."
"Kemarin ada penyampaian dari masyarakat kalau mereka mau berjalan kaki, nanti TNI-Polri kawal, itu butuh waktu 2-3 hari, tergantung beban yang dibawa," kata Cahyo.
Kompas.com sudah berusaha menghubungi Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana dan Plt Sekretaris Daerah Pegunungan Bintang Aloysius Giai melalui telepon dan pesan singkat.
Namun hingga berita ini disiarkan, belum ada jawaban dari dua pejabat daerah tersebut.
Untuk diketahui, pada 13 September 2021, KKB Papua dibawah kelompok Ngalum Kupel menyerang Distrik Kiwirok dan menghancurkan beberapa fasilitas umum, baik puskesmas maupun gedung sekolah.
Dalam insiden itu, seorang tenaga kesehatan tewas dan dua lainnya terluka akibat kekejaman KKB. Saat itu, ratusan warga Kiwirok pun berbondong-bondong melarikan diri dengan mengungsi ke Distrik Oksibil.
Baca juga: Kombes Novia Jaya Ungkap Fakta Mengerikan, Ada Anggota KKB Papua Berusia di Bawah Umur
Namun setelah lebih dari setahun mengungsi di Distrik Oksibil, kini warga Kiwirok ingin kembali ke kampung halamannya di Kiwirok.
Distrik Kiwirok merupakan kawasan terpencil di Pegunungan Bintang, Papua. Distrik ini hanya bisa dijangkau dengan penerbangan selama 30 menit dari Distrik Oksibil.
Sementara kalau berjalan kaki, warga biasanya membutuhkan waktu dua malam dari Oksibil menuju Kiwirok.
Masalahnya, adalah selain kawasan tersebut dikelilingi perbukitan, sampai saat ini belum dibuka akses jalan dari dan ke daerah itu.
Niko Nawipa: Kami Mau Pulang
Niko Nawipa, salah seorang warga Kiwirok mengatakan, saat ini hampir semua warga ingin pulang ke tanah kelahirannya.
Warga pulang untuk melihat keadaan rumah, pulang untuk bekerja, mengolah kebun dan ladang miliknya, pulang untuk urus kopi.
Baca juga: Perantau Asal Sulsel Luput dari Tembakan KKB Papua, Pengakuannya Bikin Merinding
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Kiwirok-Papua-Sudah-Kondusif.jpg)