Berita Nasional

Massa Bersenjata Amankan Kediaman Gubernur Papua, Keluarga Tak Izinkan Lukas Enembe ke Jakarta

Saat ini ratusan massa bersenjata lengkap mengamankan kediaman Gubernur Papua, Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
BELA LUKAS -- Massa yang membela Gubernur Papua, Lukas Enembe dan memintanya tidak meninggalkan Papua untuk ke Jakarta. Fakta ini terjadi pasca Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi yang merugikan negara Rp 1 miliar. 

Lukas Enembe akan tetap di kediaman pribadinya di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Hal ini disampaikan Elvis Tabuni, Kepala Suku Besar di Papua sekaligus perwakilan dari keluarga Lukas Enembe, kepada wartawan, Jumat 30 September 2022.

Baca juga: KPK Beri Solusi ke Lukas Enembe: Boleh Cek Kesehatan di Singapura, Tapi Cek Dulu di Jakarta

"Kami keluarga sudah sepakat, bapak Lukas Enembe tidak boleh keluar dari rumah Koya untuk berobat di Jakarta," kata Elvis Tabuni.

Pantauan Tribun-Papua.com di depan rumah pribadi Lukas Enembe, Jumat 30 September 2022, ratusan massa siaga di rumah tersebut.

Massa Lukas Enembe di atas kendaraan
GUNAKAN KENDARAAN - Massa Lukas Enembe datang dari berbagai penjuru Papua dengan menggunakan kendaraan. Mereka mati-matian melarang Lukas Enembe tinggalkan Papua untuk memenuhi panggilan KPK. Saat ini Papua dikabarkan semakin memanas pasca KPK memanggil Lukas untuk diperiksa.

Mereka bahkan menuntut agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghentikan kasus suap dan gratifikasi yang menjerat Lukas Enembe.

Pasalnya, penetapan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus gratifikasi Rp 1 miliar, dinilai sangat kuat muatan politisnya.

Kini akses menuju lokasi rumah Lukas Enembe diblokade dengan ekskavator yang diletakkan di tengah jalan. Ekskavator itu diletakkan sekitar 50 meter dari pagar masuk.

Pada Jumat 30 September 2022, ratusan massa tiba-tiba muncul dengan memegang senjata tajam, baik itu busur dan anak panah, parang dan lainnya. Kedatangan massa itu disambut dengan tarian.

Awak media tidak diperkenankan mendokumentasikan situasi hingga saat jumpa pers dilakukan di depan pagar Kediaman Lukas Enembe.

Hanya kuasa hukum dan beberapa orang lainnya yang diperbolehkan masuk ke dalam pagar Kediaman Lukas Enembe.

Baca juga: KPK Ingatkan Pengacara Lukas Enembe: Kalau Terus Hambat Penyidikan, Kami Ambil Langkah Pidana

Perwakilan Masyarakat Koronal Kilenial Kogoya menyatakan massa masih akan terus berjaga di depan kediaman Lukas Enembe hingga masalah hukum yang dialami Gubernur Papua selesai.

"Kami masih akan di sini, kalau mau periksa KPK datang ke sini," cetusnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved