Gubernur Papua Main Judi
Suka Khianati Rakyat Papua, Sosok Ini Desak Gubernur Lukas Enembe Mundur dari Jabatan
Gubernur Papua, Lukas Enembe didesak mundur dari jabatannya. Sebab orang nomor satu di Papua itu ternyata sering mengkhianati rakyat dengan berjudi.
POS-KUPANG.COM - Gubernur Papua, Lukas Enembe didesak mundur dari jabatannya. Sebab orang nomor satu di Papua itu ternyata sering mengkhianati rakyat dengan memilih bermain judi di luar negeri.
Pernyataan tegas itu dikemukakan Pejabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis, 29 September 2022.
mantan kapolda papua ini berada di Jakarta untuk menghadiri pertemuan Presiden Jokowi dengan para pemimpin lembaga, Kepala Daerah, Pangdam, Kapolda, dan pimpinan BUMN lainnya.
Dikatakannya, saat ini rakyat Papua bersedih sekaligus marah. Sebab, mereka dikhianati oleh Lukas Enembe yang hidup bergelimang harta dan hobinya berjudi.
Baca juga: Komnas HAM Tak Campuri Urusan KPK, Tapi Membenarkan Lukas Enembe Kini Sakit Berat
Dengan pola hidup seperti itu, kata Paulus Waterpauw, maka ia meminta Lukas Enembe agar sebaiknya mengundurkan diri dari jabatan.
Saat ini Lukas Enembe telah berstatus tersangka atas kasus korupsi yang diduga telah dilakukannya. Akan tetapi hingga kini Lukas belum diperiksa, karena sedang sakit berat.
“Hati saya menangis melihat masyarakat yang ditinggal pemimpinnya seperti ini. Saya sedih melihat ini. Ini memalukan,” kata Paulus Waterpauw.
Dia juga menyebutkan, sikap Lukas Enembe yang suka berjudi, tidak mencerminkan diri sebagai pemimpin. Apalagi yang bersangkutan selalu menghambur-hamburkan uang rakyat untuk memuaskan diri.
“Menurut saya tidak pantas menjadi pemimpin. Lebih baik mundur saja dari jabatan,” kata tandas Waterpauw.
Dia mengatakan, pernyataannya agar Lukas Enembe mundur dari jabatan, merupakan statemen murni darinya. Bukan atas perintah siapa pun termasuk Presiden Jokowi.
Roy Rening Dilaporkan ke Polisi
Paulus Waterpauw juga mengatakan akan melaporkan Roy Rening, kuasa hukum Gubernur Papua Lukas Enembe ke polisi.
Bahgkan saat ini melalui tim hukumnya, Paulus Waterpauw melaporkan Roy Rening ke Bareskrim Polri, pada Kamis 29 September 2022.
Baca juga: Komnas HAM Minta Lukas Enembe Fokus Urus Kesehatan dan Jangan Pikir Persoalan Lain
Langkah yang diambil Paulus Waterpauw ini setelah ia melayangkan somasi kepada Roy, Selasa 27 September 2022.
Dalam somasi tersebut, ia memberi tenggat waktu dua hari untuk Roy agar memberikan klarifikasi. Namun hingga saat ini Roy Rening tak merespon soal itu.
"(Somasi) sudah dilayangkan 2x24 jam, sudah diterima yang bersangkutan (Stefanus, tapi) tidak memberikan klarifikasi, sehinggga hari ini kami laporkan di Bareskrim Polri," kata Paulus, Kamis 29 September 2022 dikutip dari Kompas.com.
Laporan Paulus Waterpauw ini telah diterima Bareskrim dengan Nomor LP/B/0570/IX/2022/SPKT/BARESKRIMPOLRI, tertanggal 29 September 2022.
Paulus pun menyerahkan sepenuhnya proses hukum selanjutnya kepada penyidik Bareskrim Polri.
"Saya sebagai mantan penegak hukum, ya kita ikuti saja proses yang berlangsung. Hak mereka untuk nanti menjawab," kata Paulus.
Adapun laporan ini terkait dengan nama Paulus yang ikut disebut oleh kuasa hukum Roy Rening soal jabatan wakil Gubernur Papua.
Baca juga: KPK Beri Solusi ke Lukas Enembe: Boleh Cek Kesehatan di Singapura, Tapi Cek Dulu di Jakarta
Tak hanya nama Paulus, nama kepala BIN Budi Gunawan serta dua menteri Presiden Joko Widodo bahkan turut disebut.
Yakni Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
"Saya hanya mau mengatakan, kalau sudah terjerat dalam dugaan tindak pidana penyelewengan maupun tindak pidana korupsi ya hadapi saja."
"Jangan terus dikait-kaitkan dengan kepentingan satu dan hal lain, tidak ada urusan. Kalau beliau-beliau masih mewacanakan itu bicara politik, jangan dipolitisasi, hadapi saja," tutur Paulus, dikutip dari Tribun Papua, Selasa 27 September 2022.
Tudingan Kuasa Hukum
Roy mengatakan, Mendagri Tito bersama Menteri Investasi Bahlil pernah menemui Lukas Enembe pada akhir tahun lalu.
Dua menteri Jokowi itu menemui Lukas untuk menyodorkan nama Paulus Waterpauw sebagai Wakil Gubernur Papua untuk menggantikan Klemen Tinal yang meninggal dunia.
Menurut Roy, Tito Karnavian cukup memaksa agar Paulus Waterpauw bisa menjadi Wakil Gubernur Papua.
Roy menduga, kedatangan dua menteri Jokowi tersebut merupakan bentuk intervensi kepada Lukas.
Baca juga: KPK Ingatkan Pengacara Lukas Enembe: Kalau Terus Hambat Penyidikan, Kami Ambil Langkah Pidana
Ia pun menyebut, sejumlah oknum di pemerintahan Jokowi memiliki agenda politik sendiri.
Ia juga menduga, penetapan Lukas sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga merupakan upaya intervensi yang dilakukan untuk menggeser Lukas dari jabatan nomor satu di Papua.
Ia menduga para elite bergerak secara sistematis untuk menguasai kekayaan sumber daya alam di Papua.
"Untuk merebut kekuasaan Gubernur Papua tanpa melalui proses demokrasi melainkan dengan mempergunakan institusi penegak hukum (KPK) sebagai alat untuk mencapai kekuasaan politik tanpa melalui Pemilu," kata Roy, Minggu 25 September 2022 dikutip dari Kompas.com.
Sebagai informasi Lukas Enembe ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka kasus gratifikasi sebesar Rp 1 miliar.
Namun, Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan, kasus yang menyeret Lukas tak hanya seputar gratifikasi.
Melainkan kasus dugaan korupsi yang bahkan mencapai ratusan miliar.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Lukas Enembe Penuhi Panggilan KPK: Semua Sama di Depan Hukum
Dalam hal ini Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga mengklaim menemukan sejumlah transaksi menucurigakan dari Lukas Enembe.
Ada 12 temuan PPATK, salah satunya terkait setoran tunai yang diduga disalurkan Lukas Enembe ke kasino judi. (*)
Ikuti Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Penjabat-Kapolda-Papua-Barat-dan-Lukas-Enembe.jpg)