Berita Kota Kupang
Dampak Pandemi Covid-19, 17 Peserta Didik SMPN 11 Kota Kupang Sulit Dalam KBM
Kepala Sekolah SMPN 11 Kupang, Warmansyah mengakui ada sejumlah peserta didik di sekolahnya mengalami masalah serius dalam proses pembelajaran
Penulis: Ray Rebon | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sejumlah peserta didik di Sekolah Menengah Pertama Negeri disingkat SMPN 11 Kota Kupang mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar.
Permasalahan yang dialami para peserta didik di sekolah tersebut dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda khususnya indonesia dalam dua tahun terakhir.
Kepala Sekolah SMPN 11 Kupang, Warmansyah mengakui ada sejumlah peserta didik di sekolahnya mengalami masalah serius dalam proses pembelajaran usai pandemi covid-19 melandai.
Baca juga: KPU Kota Kupang Rakor Evaluasi Verifikasi Administrasi Partai Politik
Ia mengungkapkan permasalahan seperti tidak mengenal huruf, sambung kata hingga tidak dapat membaca yang dialami peserta didiknya saat ini.
"Permasalahan itu terjadi bagi anak-anak di kelas VIII dan IX," ungkap dia kepada Pos-Kupang.Com, Jumat 30 September 2022 saat ditemui diruang kerjanya.
Menurut dia setelah melakukan pendataan terkait permasalahan tersebut, ditemukan sebanyak 17 peserta didik yang bermasalah dengan beberapa kategori.
Baca juga: Melihat Keindahan Patung Pena Taman Nostalgia Kota Kupang
"Kategori anak-anak saya beda-beda, ada anak yang belum kenal huruf, belum bisa sambung kata hingga tidak dapat membaca," ujarnya
Menindaklanjuti permasalahan tersebut, 17 peserta didik itu dibagi dalam kelompok berdasarkan permasalahannya.
Peserta didik yang dibagi dalam beberapa kelompok yang telah dibentuk, kata dia akan didamping oleh 5 mahasiswa kampus merdeka.
Baca juga: Jelang Pelantikan Pengurus, KKBM Berdialog Dengan Wagub NTT dan Penjabat Wali Kota Kupang
"Kami minta tolong kepada para mahasiswa ini diluar jam pembelajaran yakni pukul 12.16-13.00 Wita lakukan pembelajaran bagi 17 peserta didik itu," katanya lagi
17 peserta didik itu pun diberikan kelas khusus dengan proses pembelajaran yang khusus pula oleh kelima mahasiswa tersebut.
Menurut di proses pembelajaran telah dilaksanakan bagi para peserta didik tersebut, " kami sudah jalankan selama 3 minggu, dan hasilnya pun sangat baik dengan adanya beberapa peserta didik yang sudah masuk kembali ke kelas normal yang dinilai sudah lolos," ungkapnya
Dirinya mengaku cara yang ditempuh sangat efektif untuk membantu sejumlah peserta didik yang bermasalah. Sehingga pihaknya menargetkan 3 bulan 17 peserta didik sudah normal dalam membaca.
(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS