Pilpres 2024

Prabowo Subianto Dijegal Jadi Calon Presiden, Modus Penjegalan Kini Dibongkar Sufmi Dasco Ahmad

Prabowo Subianto dijegal untuk maju menjadi calon presiden menggantikan Presiden Jokowi. Modus penjegalannya dilakukan oknum yang tak bertanggungjawab

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
DIJEGAL - Prabowo Subianto kini dijegal jadi calon presiden. Modus penjegalan itu diungkapkan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. Bahwa penjegalan itu sangat masif untuk menurunkan popularitas Ketua Umum Partai Gerindra yang akan diusung untuk maju menggantikan Presiden Jokowi. 

Ada Yang Mau Jegal Prabowo

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, pihaknya mendapati adanya upaya penjegalan untuk Prabowo Subianto yang berkaitan dengan Pilpres 2024.

Penjegalan itu kata Dasco dilakukan dengan memasangkan baliho Prabowo Subianto namun dengan maksud untuk menurunkan elektabilitas dan popularitas.

"Pak Prabowo juga mau dijegal. Itu sekarang baliho di seluruh daerah masif, tapi balihonya membuat rating pak Prabowo turun kok itu. Banyak," kata Dasco saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 20 September 2022.

Dasco mengatakan, pemasangan baliho itu masif dilakukan di beberapa daerah pemilihan (dapil) terbesar untuk Prabowo Subianto.

Adapun beberapa dapil yang dimaksud yakni Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, hingga Madura.

"Ya pokoknya di daerah pemilihan pak Prabowo cukup tinggi," tutur dia.

Mendapati adanya temuan tersebut, Dasco mengatakan, pihaknya langsung melapor ke pihak berwajib untuk menurunkan baliho yang dimaksud.

Kendati melapor ke Bawaslu, Gerindra kata dia belum ada rencana menempuh upaya tersebut. Sebab kata Dasco, masa kampanye untuk Pemilu 2024 belum dimulai.

Namun dengan adanya upaya pemasangan baliho ini, dirinya menyimpulkan kalau praktik kampanye hitam sudah mulai dilakukan.

Baca juga: Rocky Gerung Kuliti Prabowo Subianto: Kalau Anda Jadi Presiden, Saya Akan Kritik Setelah Dilantik

"Ya saya nggak bilang itu (kampanye hitam, red) itu, (tapi) Ya begitulah kira-kira," kata dia.

"Ya ini kan belum masa kampanye. Yang dipasang juga baliho pak Prabowo. Masak kita melaporkan ke Bawaslu," sambungnya.

Tak hanya melapor kepada pihak berwajib, Gerindra juga kata Dasco telah meminta para kader di daerah untuk mencopot baliho tersebut.

"Ya kita nggak cuma lapor, kita karena kemudian mereka bukan kita yang pasang ya kita minta, instruksikan kepada seluruh kader di daerah tersebut dicopot, dan banyak juga," tukas dia. (*)

Ikuti Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved