Unwira Kupang
Teater Kisah Perjalanan 40 Tahun Unwira yang Menampilkan 90 Pemeran, Sukses Memukau Penonton
berpartisipasi dalam semua kegiatan menyongsong Panca Windu Unwira juga memahami makna di balik kisah teater
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangkah menyongsong Panca Windu Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, yang akan jatuh pada tanggal 24 September 2022 mendatang, panitia mementaskan sebuah teater yang sangat menginspirasi.
Teater ini mengisahkan suka duka perjalanan 40 tahun Unwira hingga menjadi sebuah Perguruan Tinggi Swasta terbaik di NTT saat ini. Teater yang menampilkan 90 orang pemeran ini sukses memukau para penonton.
Teater ini dipentaskan pada sabtu, 17 September 2022, pukul 19.00 WITA, di aula St. Maria Immaculata, kompleks Kampus Baru Unwira Penfui.
Baca juga: Unwira Kupang Gelar Turnamen Copa Unika III Sambut Pancawindu
Adapun yang menjadi Penyusun Skenario sekaligus Sutradara teater ini adalah P. Yoseph Riang, SVD yang adalah juga dosen Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP Unwira. Asisten sutradaranya adalah P. Peter Than, SVD dan Fr. Sarnus Joni Harto, SVD.
Pementasan diawali dengan sapaan dari MC, Ibu Fransiska Desiana Setyaningsi lalu dilanjutkan dengan sambutan dari ketua panitia panca windu Unwira, Dr. Elvis Albertus Bin Toni.
Dr. Elvis mengajak seluruh civitas akademika Unwira untuk terus terlibat dan berpartisipasi dalam semua kegiatan menyongsong Panca Windu Unwira juga memahami makna di balik kisah teater 40 tahun Unwira ini.
Pementasan teater kemudian dimulai. Seperti disaksikan, dengan dukungan tata cahaya atau sistem lighting yang sangat baik, adegan demi adegan berlangsung dengan epik.
Aksi panggung para pemeran yang didukung tata cahaya dan sound ini berhasil membuat pertunjukan akbar ini sungguh hidup. Para penonton yang memadati aula St. Immaculata dibuat trdecak kagum. Mereka bisa mengikuti dengan baik cerita di balik perjalanan 40 tahun Unwira.
Baca juga: Prodi Ekonomi dan Pembangunan Unwira Kupang Gelar Kuliah Umum
"Teater ini bercerita tentang sejarah, awal mula perjuangan, maksud dan tujuan Pendirian Unwira. Di dalam proses 40 tahun ini, ada dinamika. Ada jatuh bangun. Dan di satu sisi terdapat kemajuan sarana prasarana dan perkembangan jumlah mahasiswa yang luar biasa. Namun ada hal-hal yang perlu di koreksi dalam perjalanan. Mulai dari soal kedisiplinan hingga pelayanan yang perlu terus diperbaharui," kata Pater Ocep Raring.
Menurut imam muda ini, teater ini juga memberi kritik tentang beberapa hal. Termasuk kritik yang memacu para dosen senior dan dosen muda agar ada yang bisa meraih gelar akademik profesor. Teater ini menjadi media penyadaran di mana, orang yang menyaksikan ini bisa belajar dari nilai-niai yang di tampilkan.
"Orang harus memberi diri pada universitas dan bukan hnya menuntut dari Unwira. Kemudian Unwira juga jangan hanya terkenal sebagai Univeristas penuwicara. Di mana, orang hanya berbicara tanpa pelaksanaan dan bukti. Harus terus ada reproduksi akademik yang berguna bagi mahasiswa dan masyarakat," tegasnya.
Pemeran teater ini dipercayakan kepada beberapa Program studi yang dipilih yakni terbanyak dari Program studi Ilmu Komunikasi, ada juga dari Tekni Sipil, Fakultas Ekonomi, Bimbingan Konseling dan Sendratasik.
Jumlahnya 90 orang, termasuk para penyanyi. Berkat latihan yang giat, energi dan semangat besar para pemeran hingga ke panggung Teater malam ini, kegiatan ini akhirnya sukses.
Baca juga: Sebanyak 1.668 Mahasiswa Baru Unwira Kupang Ikut PKKMB Hari Kedua