Berita Kota Kupang

Gubernur NTT Dukung Pengembangan Bonsai Jadi Peluang Investasi

semakin terampil dalam meningkatkan kualitas mendesain tanaman bonsai agar bermanfaat mendatangkan pundi-pundi rupiah.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/CHRISTIN MALEHERE
KUNJUNGI - Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Sekjen Rumah Bonsai Indonesia, Handoko mengunjungi Festival Bonsai NTT 2022 di Halaman Kantor Gubernur NTT, Jumat 16 September 2022 malam 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Christin Malehere

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Berbagai jenis tanaman bonsai tampak berjajar rapi di halaman Kantor Gubernur NTT, Jumat 16 September 2022.

Berbagai koleksi bonsai ditampilkan dalam Festival Bonsai NTT 2022 yang digelar secara perdana di Kota Kupang, NTT.

Dalam Festival tersebut, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Sekjen Rumah Bonsai Indonesia (RUBI) Handoko meninjau festival tersebut dan melihat berbagai tanaman bonsai yang diperlombakan.

Baca juga: Kisah Remon, Pecinta dan Penjual Tanaman Bonsai di Kota Kupang

BONSAI - Bonsai milik Alfred Saudila, peserta asal Kabupaten Rote Ndao yang menjadi juara dalam Festival Bonsai NTT 2022 di Halaman Kantor Gubernur NTT, Jumat 16 September 2022 malam
BONSAI - Bonsai milik Alfred Saudila, peserta asal Kabupaten Rote Ndao yang menjadi juara dalam Festival Bonsai NTT 2022 di Halaman Kantor Gubernur NTT, Jumat 16 September 2022 malam (POS-KUPANG.COM/CHRISTIN MALEHERE)

Gubernur Laiskodat juga mendapatkan penjelasan dari Sekjen RUBI, Handoko terkait jenis tanaman yang cocok untuk dijadikan bonsai sekaligus cara merawat bonsai.

Kepada POS-KUPANG.COM, Gubernur Laiskodat mengatakan bahwa bonsai yang dulu hanya sebatas hobi, saat ini memberikan peluang bisnis yang menjanjikan karena harga bonsai yang semakin unik dan desain rumit maka harganya semakin mahal.

"Dulu tanaman bonsai hanya sebatas tanaman hias, tapi sekarang harganya semakin mahal sehingga dapat menjadi peluang investasi yang menjanjikan," ungkap Laiskodat.

Selain mendatangkan nilai ekonomis, bonsai juga membantu masyarakat menjaga kelestarian alam karena kondisi bumi saat ini yang mengutamakan program go green.

Baca juga: Dekranasda NTT dan Koboi Kupang Gelar Pameran 1000 Bonsai

Terhadap pengembangan bonsai, pihaknya memberikan dukungan penuh bagi masyarakat NTT pencinta bonsai untuk berinvestasi dan siap membantu mengembangkan jaringan relasi agar bonsai menjadi peluang usaha dan investasi bisnis yang menjanjikan.

Terhadap hal tersebut, Gubernur Laiskodat meminta kepada RUBI untuk memberikan pendampingan bagi para pencinta bonsai di NTT agar semakin terampil dalam meningkatkan kualitas mendesain tanaman bonsai agar bermanfaat mendatangkan pundi-pundi rupiah.

Sekjen Rumah Bonsai Indonesia (RUBI), Handoko mengatakan tanaman bonsai sangat sensitif sehingga perawatannya berbeda dari tanaman lain karena membutuhkan perlakuan khusus.

Terhadap setiap bonsai yang ditampilkan dalam Festival Bonsai NTT 2022 telah mendapatkan penilaian dari dewan juri secara profesional dan sesuai kriteria penilaian bonsai.

Menurut Handoko, tidak semua tanaman bisa dijadikan bonsai, sehingga edukasi sangat penting kepada masyarakat agar dapat memilih jenis pohon yang tepat untuk bonsai.

Baca juga: Pesona Bonsai NTT

"Cara menjadikan tanaman untuk bonsai harus memiliki kriteria seperti mudah hidup dalam pot, mudah untuk dibentuk pada daun dan ranting, serta kriteria lainmya, karena jika mampu selektif memilih tanaman bonsai maka tidak akan merusak alam," ungkap Handoko.

Pihaknya menambahkan bonsai juga menjadi peluang bisnis dan investasi karena semakin unik, rumit dan kreatif maka harganya semakin mahal.

Handoko berharap perkembangan Bonsai semakin maju di wilayah NTT, pengetahuan dari pencinta bonsai lebih meningkat, mampu mendatangkan nilai ekonomis, sekaligus dapat menyalurkan hobinya.

Raih Juara Festival Bonsai

Salah satu peserta asal Kabupaten Rote Ndao bernama Alfred Saudila meraih Juara Pertama dalam Festival Bonsai NTT 2022.

Tanaman bonsai milik Alfred yang memenangkan Festival Bonsai 2022 adalah jenis Shohin yang didatangkan khusus dari Pulau Jawa.

Penilaian dari dewan juri pada bonsai Shohin miliknya memenuhi lima kriteria antara lain baik sekali, best nine (rangkaian bonsai), Best in Class (terbaik di kelas tanaman sejenis), Best In Size (ukuran bonsai terbaik), dan Best Show (unsur penampilan bonsai).

Baca juga: Pameran Bonsai di Lembata Berlangsung Meriah Dengan Pentas Musik, Ajakan Menyatu Dengan Alam

Menurut Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao tersebut, dalam merawat bonsai membutuhkan kesabaran ekstra karena bonsai sangat sulit untuk tumbuh dan pembentukan bonsai harus dimulai saat tunas dan rantingnya masih lentur.

Terhadap perawatan bonsai membutuhkan waktu minimal 5-6 tahun barulah dapat melihat desain bonsai yang terbentuk dan carang-carang bonsai telah terbentuk sesuai dengan lilitan kawat.

"Semakin unik model bonsai, maka harganya semakin mahal, dan yang terpenting memperhatikan kondisi petumbuhan dan kesuburan bonsai," ujar Alfred.

Terkait cara Alfred membagi waktu antara pekerjaan dan hobi, dia merawat bonsai saat waktu senggang dan baginya mengembangkan hobi dan kreativitas bukan halangan dalam bekerja melainkan menjadi motivasi yang memberikan semangat dalam bekerja. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved