Berita Kota Kupang

Peringati HUT ke 17 Tahun, GBI Tunas Daud Kupang Sosialisasi Cegah Stunting

Peran ibu dan anak menjadi sangat penting untuk mencegah stunting. Saat anak lahir tidak boleh lebih rendah dari 1200 gram

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
SOSIALISASI - sosialisasi pencegahan stunting oleh Gereja Bethel Indonesia (GBI) Tunas Daud di aula Sat Brimobda Polda NTT. Rabu 14 September 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 17 tahun, Gereja Bethel Indonesia atau GBI Tunas Daud Kupang menggelar sosialisasi pencegahan Stunting. Kegiatan itu sejalan dengan program GBI Tunas Daud yakni menanggulangi stunting di Kota Kupang.

Sosialisasi dilaksanakan di aula Brimobda NTT, Kelurahan Pasir Panjang Kota Kupang, Rabu 14 September 2022. Kegiatan mengusung tema besar "Gerakan Perubahan NTT dimulai dari Saya" dengan bagian acara yakni "Sosialisasi Stunting Ciptakan Generasi Unggul".

Pelaksanaan sosialisasi disampaikan oleh Kepala Puskesmas Pasir Panjang dr. Eka Muftiana Rahmawati,
menjelaskan mengenai penanganan stunting yang dimulai pada usia anak 1000 hari atau berusia dua tahun. Pada momen ini agar anak-anak dijaga dengan baik untuk tidak terkena stunting.

Baca juga: 32 Link Live Streaming Ibadah Natal 25 Desember 2020 Katolik HKBP Gereja Tiberias GBI Live Vatikan

Peran ibu dan anak menjadi sangat penting untuk mencegah stunting. Saat anak lahir tidak boleh lebih rendah dari 1200 gram dan panjang badan tidak kurang dari 48 centimeter.

"Misalnya kita punya saudara ditsnaya tentang berat badan lahir dan panjang badan bayi, itu tujuannya untuk itu," sebut dr. Eka Muftiana.

Untuk itu perlu persiapan lebih matang terutama bagi remaja yang hendak menikah. Menurut dr. Eka Muftiana,
stunting disebabkan oleh kekurangan gizi.

Dengan pendampingan seperti yang dilakukan GBI Tunas Daud ini, baginya sangat membantu. Ketika dalam keadaan hamil, disarankan agar bisa mengkonsumsi makanan yang bergizi.

Selain itu, penyebab lainnya yakni kurangnya akses air bersih, pelayanan kesehatan, yang berpengaruh pada kemampuan otak dan kekebalan anak. Ini berimplikasi pada tumbuh kembang anak itu sendiri.

Baca juga: GBI Jemaah Kemah Kesaksian Oepura Kegiatan Beribadah Mulai 21 Juni

Ada ciri penderita stunting. Tinggi badan, berat badan hingga mudah terkena penyakit menjadi ciri awal dari stunting ini. Eka Muftiana berhat bulan timbang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat agar bisa melakukan pencegahan ataupun mengobati stunting itu sendiri.

Masyarakat juga melakukan konsultasi kesehatan kepada tenaga kesehatan yang ada di fasilitas kesehatan atau saat berada di lokasi penimbangan.

Ia menyarankan, orang tua perlu fokus agar mengikuti perkembangan saat penimbangan di Posyandu. Menurutnya, ini sangat membantu terhadap tumbuh kembang anak.

"Jadi orang tua bisa tauh bulan ini anaknya berat badan berapa kilogram, dan nanti saat penimbangan bulan berikutnya juga bisa diketahui," sebut dr.Eka Muftiana lagi.

Salah satu peserta, Deris, meminta agar program ini dapat berjalan tanpa harus terus sosialisasi yang berkepanjangan.

Baca juga: Mengejutkan, Sebanyak 226 dari 637 Jemaat GBI di Lembang Positif Virus Corona, Sikam Beritanya

Menurutnya, sosialisasi semacam ini terus disampaikan namun sejauh ini banyak yang hanya berjalan ditempat.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved