Pelindo Kupang
Pelindo Tenau Kupang Naikkan Tarif Jasa Kepelabuhan, Pengusaha Minta Tunda
Manajemen PT Pelindo III (Persero) Tenau Kupang berencana menaikkan tarif jasa kepelabuhan, termasuk biaya penumpukan kointainer.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Manajemen PT Pelindo III (Persero) Tenau Kupang berencana menaikkan tarif jasa kepelabuhan, termasuk biaya penumpukan kontainer.
Sejak tahun 2018, biaya penumpukan kontainer di kawasan Peti Kemas Pelabuhan Tenau Kupang sebesar Rp 10. 300 per kontainer per hari.
Rencana kenaikan tarif jasa kepelabuhan disampaikan General Manager PT Pelindo Tenau Kupang, Agus Setiawan Nazar saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat 19 Agustus 2022.
"Tarif yang berlaku hingga saat ini adalah tarif dari 2018. Sekarang tarif-tarif dasar listrik, BBM, gas, air, dan sebagainya sudah naik semuanya," kata Agus Nazar.
Meski bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), lanjut Agus Nazar, pihaknya tidak bisa bertahan dengan tarif lama penumpukan kontainer.
Oleh karena itu, Direksi Pelindo menyampaikan agar tarif dievaluasi semuanya.
Menurutnya, dengan Pelindo bersatu, Pelindo lebih melihat kembali ke dalam dengan berdiri pada kaki sendiri walaupun perusahaan berplat merah. "Semua akan berpikir, saya tidak bisa ngapa-ngapain, sekarang BBM sudah naik," ujarnya.
Ia mengatakan, sekarang ini Pelindo sementara merumuskan cara terbaik agar tarif berada pada posisi yang sesuai dengan biaya-biaya yang dikeluarkan.
Baca juga: Buka Transportasi Dili-Kupang-Darwin, GM Pelindo Kupang NTT Sebut Pelabuhan Tenau Sudah Siap
"Jadi disesuaikan, baru disosialisasi kemarin. Kita rumuskan angka-angka yang kita pakai untuk duduk bareng bersama para asosiasi, para pengguna jasa yang terbesar di sini."
Agus Nazar mengatakan, cara yang dilakukan Pelindo masih bagus karena sebelum mengubah harga, terlebih dahulu memberi ruang untuk duduk bersama para asosiasi dan pengguna jasa merunding nominal tarif yang disesuaikan.
Ketika ada permintaan khusus dari pengguna jasa, pihak Pelindo juga membutuhkan energi yang bagus seperti solar dan sebagian besar menggunakan listrik.
"Kita memang BUMN tetapi kita diusahakan untuk membiayai diri sendiri. Tidak berbeda dengan perusahaan transportasi lainnya, ketika bahan bakar minyak harganya naik, maka akan menyesuaikan tarif," katanya.
Untuk memberlakukan penyesuaian tarif baru penumpukan kontainer, kata Agus Nazar, pihak Pelindo harus duduk bersama dengan para mitra. Pemberlakuan tarif baru ini harus sampai kepada Kementerian Perhubungan yang dilihat dari sisi penentuan tarif dengan inflasi yang ada.
"Tidak serta merta begitu disetujui, kita langsung berlakukan. Tetapi kita harus laporkan ke Kementerian Perhubungan," tandasnya.