Berita NTT

Gubernur Viktor Laiskodat Inginkan Replikasi Pembiayaan TJPS ke Sektor Lain

kerja-kerja kita dapat mempunyai hasil yang cukup besar dalam melanjutkan pembangunan kesejahteraan

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-DOK.HUMAS NTT
PENANDATANGANAN - Penandatanganan kerja sama lintas sektor dalam pembiayaan model kemitraan oleh Pemprov NTT. Selasa 16 Agustus 2022.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Semangat kolaborasi sebagaimana digaungkan gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat terus disampaikan. Kerja bersama lintas sektor dibangun untuk memberdayakan masyarakat menuju kesejahteraan. 

Viktor Bungtilu Laiskodat menegaskan kerja kolaborasi harus terus dilakukan untuk membangun pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan serta sektor lainnya.

Kolaborasi tersebut bukan hanya pemahaman kerja sama tapi juga dalam membangun pola pikir masyarakat.

Baca juga: Suasana Perayaan HUT Jemaat GMIT Kota Kupang, Gubernur NTT: Gereja Harus Terus Benahi Diri

Mantan anggota DPR RI itu menjelaskan demikian saat Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi dengan Korem 161/Wirasakti, Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan Provinsi NTT, BPJS Ketenagakerjaan, Politani Negeri Kupang, Bank NTT

Ada juga, Jamkrida NTT dan UD Terobos tentang Ekosistem Pembiyaan Sektor Peternakan di Provinsi NTT melalui Fasilitas Kredit Mikro atau pembiyaan Lainnya di ruang rapat Gubernur  Kantor Gubernur NTT, Selasa 16 Agustus 2022. 

"Kolaborasi kerja merupakan model pembangunan untuk melakukan langkah-langkah besar. Kita telah lakukan  kerja seperti ini pada program TJPS, sekarang kita replikasi model itu masuk dalam peternakan, kemudian dilanjutkan ke bidang perikanan, juga rumput laut sehingga kerja-kerja kita dapat mempunyai hasil yang cukup besar dalam melanjutkan pembangunan kesejahteraan di Nusa Tenggara Timur," katanya. 

Kerja kolaboratif seperti ini sangat penting dalam menghadapi krisis pangan yang sedang melanda dunia saat ini. NTT harus bisa memastikan   pangannya stabil satu dua tahun ke depan dengan kerja bersama.

Dia pesimis ketika mengerjakan berbagai program kesejahteraan dengan mengandalkan APBD. Baginya, pola kemitraan justru akan membantu. Dengan ini bisa dilakukan pengontrolan, dan orang yang bekerja. 

Baca juga: Begini Reaksi Gubernur NTT Saat Dengar Pernyataan dari Kepala Desa di Belu

Ketika model kemitraan itu dijalankan, dia mengaku, pasti akan menggangu pihak lain yang selama ini sudah nyaman dalam sistem lama itu.

Dia menegaskan, semua harus berjalan dan pemanfaatan kekayaan alam harus dilakukan. 

Selain semangat kolaborasi, politisi NasDem itu juga menginginkan agar diikuti dengan pendidikan dan pelatihan terhadap masyarakat melalui sosialisasi yang terus menerus.

Semua pihak yang telibat di sini lakukan sosialisasi di desa supaya masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik.

"Banyak masyarakat yang belum paham dengan model pembiyaan kerja seperti ini. Kalau pinjam di tengkulak di samping rumah, mereka berani. Tapi kalau ambil kredit dengan bunga murah di lembaga keuangan untuk kerja dan dijamin oleh lembaga penjamin kredit, ini hal yang baru bagi banyak masyarakat," ujarnya. 

Baca juga: Petani Sayur Kelurahan Benpasi Minta Gubernur NTT Salurkan Bantuan Alsintan dan Sumur Bor

Dari pengalaman kunjungan di lapangan terkait  program TJPS yang sudah berjalan hampir tiga tahun dengan model kemitraan seperti ini, masih banyak masyarakat dan aparat pemerintah yang belum paham dengan cara kerjanya. Masih ada penjelasan yang salah dan terdapat distorsi informasi terkait program ini di tengan masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved