Breaking News

Berita Nasional

Kamarudin Murka, Ferdy Sambo Itu Jenderal Macam Apa, Biarkan Istrinya Jalan Bareng Brigadir J

Kamaruddin Simanjuntak Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, sangat marah atas sikap Irjen Ferdy Sambo yang memutarbalikan fakta tentang kasus pembunuhan.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
JENDERAL MACAM APA? - Kamaruddin Simanjuntak marah karena atas sikap Irjen Ferdy Sambo yang memutarbalikan fakta tentang motif pembunuhan Brigadir J. "Jenderal macam apa si Ferdy Sambo itu sehingga membiarkan pengancam jalan bersama Putri Candrawathi, istrinya?" 

POS-KUPANG.COM - Kamaruddin Simanjuntak Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, sangat marah atas sikap Irjen Ferdy Sambo yang memutarbalikan fakta tentang kasus pembunuhan yang dilakukannya terhadap Nofryansah Yosua Hutabarat.

Kemarahan Kamaruddin Simanjuntak itu mengemuka setelah menelaah kesaksian Irjen Ferdy Sambo yang menyebutkan, bahwa Brigadir J mengancam Putri Candrawathi istrinya, saat mereka berada di Magelang, Jawa Barat.

"Kalau Irjen Ferdy Sambo sudah tahu Brigadir J ancam Putri Candrawathi, mengapa Ferdy Sambo membiarkan istrinya itu jalan bareng Brigadir J dari Magelang sampai Jakarta?" Kalimat ini meluncur diucapkan Kamaruddin Simanjuntak dan kini viral di media sosial.

"Jenderal macam apa Ferdy Sambo itu, sampai membiarkan istrinya jalan bersama orang yang mengancamnya, orang yang merendahkan martabat keluarga Ferdy Sambo karena melakukan tindakan pelecehan seksual?"

Baca juga: MEMUAKKAN! Penasihat Kapolri Ternyata Tahu Kalau Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J

"Ironisnya, Brigadir J yang dituduh melakukan pengancaman dan pelecehan seksual sehingga merendahkan martabat keluarga Ferdy Sambo, justeru mengantar Ibu Putri tiba di Jakarta dengan selamat."

"Tukang becak saja tidak akan mungkin membiarkan istrinya berjalan dengan orang yang melakukan pengancaman, karena hal itu menyangkut keselamatan diri."

DITAHAN - Brigjen Agus Budiharta kini ditahan Timsus Mabes Polri karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo.
DITAHAN - Brigjen Agus Budiharta kini ditahan Timsus Mabes Polri karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo. (POS-KUPANG.COM)

"Tapi mengapa Ferdy Sambo justeru membiarkan Ibu Putri Candrawathi pulang bersama Brigadir J, pulang bersama orang yang mengancam keselamatannya, dan justeru tiba di Jakarta dengan aman dan selamat?"

"Jenderal macam apa si Ferdy Sambo itu, sehingga membiarkan istrinya pulang bersama Brigadir J ke Jakarta? Kadiv Propam macam apa itu, sehingga membiarkan istrinya jalan bareng sang pengancam?"

"Bahkan sang pengacam justeru membawa ibu Putri Candrawathi tiba di Jakarta dengan selamat. Dan, setiba di Jakarta, Brigadir J masih mengambil barang-barang bawaan dari mobil untuk dibawa masuk ke dalam rumah?"

Karena itu, Kamaruddin Simanjuntak meminta Irjen Ferdi Sambo untuk berhenti memutarbalikkan fakta tentang kasus pembunuhan berencana yang dilakukannya terhadap Brigadir J alias Nofryansah Yosua Hutabarat.

Ferdy Sambo diminta untuk berkata jujur, berkata secara terus terang tentang apa yang dilakukannya terhadap Brigadir J. "Ingat, Tuhan itu tahu semua yang kita lakukan. Karena itu, jujurlah," pinta Kamaruddin Simanjuntak.

Untuk diketahui, hingga saat ini Irjen Ferdy Sambo belum mengungkapkan secara jujur, tentang motif di balik pembunuhan berencana yang dilakukannya terhadap Brigadir J.

Karena yang dilakukan Ferdy Sambo, adalah berkutat dengan kisah yang dikarangnya sendiri, tentang tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi, istrinya.

Sikap sang jenderal tersebut, tandas Kamaruddin Simanjuntak, merupakan tindakan yang mencoreng citra institusi penegakan hukum di Tanah Air.

Baca juga: Mabes Polri Putuskan: Irjen Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J Bukan Karena Kasus Pelecehan Seksual

Fakta Baru Brigadir J

Untuk diketahui, Irjen Ferdy Sambo telah dijadikan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J yang merupakan ajudannya sendiri.

Sementara saat ini terkuak lagi fakta baru bahwa Brigadir J pernah untuk tidak dihabisi Ferdy Sambo. Hal tersebut diungkapkan oleh Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu.

Akan tetapi permintaan terakhir Brigadir J itu tidak digubris sama sekali oleh Irjen Ferdy Sambo.

Muhammad Burhanuddin, mantan pengacara Bharada E mengungkapkan hal tersebut, saat hadir dalam acara Indonesia Lawyers Club TV One.

Ia mengungkapkan itu setelah mewawancarai Bharada E, terkait peristiwa 8 Juli 2022 yakni tepat di hari kematian Brigadir J.

Saat itu Burhanuddin mengatakan, bahwa Bharada E mengungkap jika Brigadir J sedang duduk santai di teras rumah dinas Ferdy Sambo.

Saat sedang santai, Brigadir J tiba-tiba dipanggil masuk ke dalam rumah oleh Ferdy Sambo yang memang sudah tiba duluan.

Ketika itu, ungkap Muhammad Burhanuddin, Bripka Ricky Rizal aliar Brigadir RR, mendapat tugas dari Ferdy Sambo untuk memanggil Brigadir J.

Saat Brigadir J sudah masuk ke dalam rumah, Ferdy Sambo menyuruhnya jongok ke lantai dua layaknya tengah pelatihan militer.

Brigadir J yang kebingungan tetap menuruti perintah atasannya tersebut.

Namun tanpa diduga Ferdy Sambo langsung menjambak rambut Brigadir J dan mengarahkan wajah anak buahnya tersebut agar menatap matanya.

"Pada saat di TKP, mereka berempat sudah di dalam dan Ricky disuruh panggil Yoshua. Begitu masuk di TKP, Brigadir J disuruh jongkok."

Baca juga: Rekaman CCTV di Rumah Ferdy Sambo Kini Viral, Ada Momen Indah Kebersamaan Brigadir J & Bharada E

"Informasi dari Bharada E yang suruh Brigadir J jongkok adalah si bosnya, ya seorang atasannya di sana (Ferdy Sambo)," kata Muhammad Burhanuddin dilansir dari Tribunnews.com.

Akan tetapi saat itu ternyata sosok Putri Candrawathi berada di kamar lantai satu dan sama sekali tak berada di lokasi eksekusi Brigadir J.

HUBUNGAN BAIK - Irjen Ferdy Sambo bersama istri dan Irjen Ferdy Sambo bersama Brigadir J. Selama ini hubungan terjalin baik namun tiba-tiba Brigadir J ditembak mati. Saat ini kasus tersebut masih diusut oleh Timsus Mabes Polri.
HUBUNGAN BAIK - Irjen Ferdy Sambo bersama istri dan Irjen Ferdy Sambo bersama Brigadir J. Selama ini hubungan terjalin baik namun tiba-tiba Brigadir J ditembak mati. Saat ini kasus tersebut masih diusut oleh Timsus Mabes Polri. (Tribunnews.com)

Setelah Ferdy Sambo menjambak rambut Brigadir J, ia lantas memberi perintah kepada Bharada E untuk menembak rekannya tersebut.

"Katanya ( Bharada E), diapakan dulu rambutnya ( Brigadir J) gitu, lalu Bharada E diperintahkan untuk menembak.

Woy tembak, tembak dia, tembak gitu," ungkap Muhammad Burhanuddin.

Ketika Bharada E ditanyai siapa yang pegang rambut Brigadir J, Buhranudddin mengatakan bahwa mantan kliennya langsung menyebut sosok bosnya yakni Ferdy Sambo.

Namun Burhanuddin menyebut jika Bharada E tak menjelaskan lebih lanjut mengenai kejadian selanjutnya.

Baca juga: Isyaratkan Kontrak Hampir Berakhir, Amanda Manopo Singgung Jika Arya Saloka Balik Ikatan Cinta: GBU

Bharada E mengaku bahwa dirinya melayangkan tiga tembakan ke Brigadir J.

"Cuman dia ( Bharada E) bilang, dia orang pertama yang disuruh nembak.

Dia tiga kali menembak," tuturnya.

Selain itu, saat ditanyai mengenai motif dari Ferdy Sambo, Bharada E masih bungkam.

Baca juga: Mengaku Sebagai Aktor, Irjen Ferdy Sambo Ungkap Skenario Pembunuhan Brigadir J

"Cuma dia hanya bilang ada peristiwa yang dari Magelang. Cuma itu aja dia bilang gitu," katanya.

Sementara itu, Deolipa yang juga selaku mantan pengacara Bharada E ikut menuturkan kronologi kematian Brigadir J yang sempat mengungkapkan permohonan terakhir ke Ferdy Sambo.

Menurut Deolipa Yumara dari keterangan Bharada E, Brigadir J sempat diminta untuk naik ke lantai dua, namun dia menolak.

Tapi karena perintah itu datang dari Ferdy Sambo, akhirnya Brigadir J menurut.

Kala itu, Bharada E juga naik ke lantai atas.

Dia menyaksikan Brigadir J yang sudah jongkok dan berlutut di depan Ferdy Sambo yang sedang memegang pistol sambil memakai sarung tangan.

Saat jongkok itu, terlihat oleh Bharada E, kalau Brigadir J memohon-mohon agar Ferdy Sambo tak menghabisinya.

Namun permintaan terakhir Brigadir J tak digubris oleh Ferdy Sambo.

"Di atas itu sudah ada kejadian, si Yoshua berlutut di depan Sambo.

Kalau menurut keterangan Richard, kan Richard pegang pistol.

Sambo juga pegang pistol. Tapi Sambo pakai sarung tangan. Biasa kan, namanya mafia kan, suka pakai sarung tangan," kata Deolipa Yumara.

Hingga akhirnya Ferdy Sambo melihat sosok Bharada E yang ada didekat kejadian tersebut memberikan perintah untuk menembah Brigadir J.

Baca juga: Ferdy Sambo Diduga Siapkan Rp 5 Miliar Amankan Kasus Pembunuhan Brigadir J, Begini Kata Pengacara

"Dalam posisi itu, ada perintah dari Sambo untuk si Richard, ‘woy sekarang woy.. tembak, tembak dia woy. Ya namanya perintah kan Richard ketakutan," papar Deolipa Yumara.

Bharada E yang ketakutan sontak mengikuti kehedak Irjen Ferdy Sambo untuk menghabisi Brigadir J.

"Karena kalau Richard nggak nembak, mungkin dia ditembak. Karena sama-sama pegang pistol kan.

Akhirnya atas perintah, Richard langsung tembaklah, ‘dor.. dor.. dor..’,” kata Deolipa Yumara, menirukan ucapan yang disampaikan Bharada E. (frans krowin/tribunnews.com)

Berita Lain Terkait Brigadir J
Ikuti Berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved