Breaking News

Menparekraf Sandiaga Uno Soroti Mogok Labuan Bajo, Sebut Tak Akan Ada Efek Negatif

Asosiasi Pelaku Pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), bersepakat melakukan aksi mogok selama bulan Agustus

Editor: Hasyim Ashari
POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA
LABUAN BAJO - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan tak ada efek negatif terkait dengan aksi di Labuan Bajo. Namun, ia tetap mendorong ruang diskusi untuk mencari solusi. 

POS-KUPANG.COM - Aksi mogok pelaku pariwisata di Labuan Bajo Manggarai Barat NTT memantik respon dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

Menteri Sandiaga Uno pun menyebut aksi tersebut tidak akan berdampak negatif terhadap publikasi Labuan Bajo.

Bahkan ia menyebut, yang lebih terungkap ke permukaan adalah aksi pungut sampah atau bersih-bersih ketimbang aksii demo.

"Beberapa rekan kami yang sedang ada di Labuan Bajo memberikan rekaman-rekaman video tentang rencana mogok maupun demo," cerita Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Senin 1 Agustus 2022.

Baca juga: Labuan Bajo Tumbuh Pesat, Pasokan Kamar Hotel Melonjak dari 800 Jadi 1.825

Sandiaga menyampaikan, kegiatan yang dilakukan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk melakukan aksi bersih-bersih sampah daripada melakukan demo merupakan pilihan yang baik.

"Juga mungkin bisa membuat kegiatan-kegiatan yang lebih positif," ujar dia.

Menteri Sandiaga Uno pun meminta para pelaku pariwisata ekonomi kreatif di Labuan Bajo untuk menahan diri.

Termasuk mengutamakan dialog secara transparan terbuka.

"Mengutamakan dialog dengan hati yang sejuk pikiran yang tenang mari kita duduk bersama-sama cari solusi, kita membuka ruang itu," kata Sandiaga.

Baca juga: Jelajahi Lautan Labuan Bajo dengan Kapal Phinisi Mewah untuk Nikmati TNK, Ini Besaran Biayanya

Sandiaga memastikan, tidak akan ada efek negatif terutama dari sisi pemberitaan.

Sebagai informasi, dikutip dari Kompas.tv, Asosiasi Pelaku Pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), bersepakat melakukan aksi mogok selama bulan Agustus.

Aksi ini menjadi respons atas keputusan pemerintah menaikkan tarif masuk Taman Nasional Pulau Komodo.

Usai berdemonstrasi menolak kenaikan tarif masuk Pulau Komodo, hari Jumat lalu, para pelaku pariwisata yang beroperasi di Pulau Komodo, hari Minggu (31/07) kemarin menyatakan akan melanjutkan dengan aksi mogok.

Para pelaku pariwisata menyatakan aksi ini terpaksa dilakukan, sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah menaikan tarif masuk Pulau Komodo, yang dirasa terlalu cepat, dan terlalu tinggi.

Baca juga: Asosiasi Angkutan Wisata Darat Labuan Bajo Siap Kembali Beroperasi

Para pelaku pariwisata melakukan aksi pungut sampah, di sekitar tempat wisata di Kota Labuan Bajo, mulai hari ini hingga 5 hari ke depan.

Aksi ini menjadi awal dari rencana aksi mogok yang diserukan sebelumnya oleh pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dan akan berlangsung hingga 31 Agustus mendatang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG di GOOGLE NEWS

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved