Berita Nasional
Komnas HAM Sebut Istri Irjen Ferdy Sambo Jadi Saksi Hidup Kasus Kematian Brigadir J, Begini Katanya
Sampai saat ini, kasus kematian Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat di Rumah Dinas Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo, belum terurai secara jernih
Menurut Kamaruddin peristiwa tersebut terjadi saat Brigadir J tengah mengawal Putri Candrawati di Magelang, Jawa Tengah.
"Ketika dia mengadu kepada kekasihnya ada tiga orang nyinyir dari skuad lama yang menertawakan dia mengadu kepada kekasihnya. Itu posisinya di Magelang," ucap Kamaruddin.
"Makanya saya katakan perluas locus delictinya mulai dari Magelang sampai ke Jakarta. Demikian juga tempus delicti-nya antara pukul 10.58 sampai pukul 17.00 WIB. Karena pukul 17.00 WIB ditemukan mayat di Jakarta oleh Kapolres Jakarta Selatan," imbuhnya.
Kamaruddin juga berusaha menganalisa kalimat ancaman yang disampaikan skuad lama.
"Kemudian apabila naik ke atas mana maksudnya, apakah naik dari tangga ke atas, kita kan belum tahu sampai sekarang," katanya.
"Tetapi yang jelas ancaman itu apabila 'naik ke atas akan dibunuh', dan benar beberapa jam kemudian dia dibunuh. Nah, naik ke atas ini apa? Itulah tugas penyidik," ujar Kamaruddin.
Baca juga: Pacar Brigadir J Ketakutan Usai Diperiksa, Kini Mundur dari Pekerjaan Takut Diincar Pembunuh Bayaran

Disayang Keluarga Ferdy Sambo
Dalam tayangan di AIMAN Kompas.TV, Selasa 2 AGustus 2022 Kamaruddin juga menjelaskan bahwa Brigadir J disayang oleh komandannya ( Irjen Ferdy Sambo ) dan istrinya Putri Candrawathi karena dianggap berprestasi.
Buktinya? Menurut Kamaruddin pada 1 Juli 2022, Putri Candrawathi memanggil adik Brigadir J yakni Bripda LL Hutabarat yang berdinas di Yanma Mabes Polri.
Bripda LL Hutabarat dipanggil Putri ke rumah dinas suaminya lalu diberikan hadiah.
"Dia diberi dompet merek Pedro. Diberi uang Rp 5 juta dan uang Rp 5 juta masih tersimpan sampai sekarang. Kemudian ada janji mengurus kepindahannya dari Yanma Polri ke Jambi," ujar Kamaruddin.
Menurut Kamaruddin, kalau Brigadir J tidak dekat dengan keluarga Ferdy Sambo maka tidak mungkin adik almarhum dipanggil ke rumah dinas dan diberikan hadiah.
Ada Empat Orang Saat Penembakan
Dari hasil pemeriksaan Komnas HAM terhadap para ajudan Ferdy Sambo, setidaknya ada empat orang di dalam rumah dinas Ferdy Sambo saat penembakan yang menewaskan Brigadir J.
Empat orang itu adalah tiga ajudan masing-masing Brigadir J, Bharada E, dan Bripka Ricky.
Dan satu orang lainnya adalah Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.
Kuasa Hukum Putri Candrawathi yakni Arman Hanis seperti dikutip dari Youtube TV One, Selasa 2 Agustus 2022, mengatakan kliennya tidak melihat tembak-tembakan antara Brigadir J dengan Bharada E.
"Melihat sudah pasti tidak karena kan posisi klien kami di dalam kamar dan ketakutan. sangat ketakutan dan suara tembakan didengar," kata Arman Hanis.
Baca juga: Dari Balik Penjara, Irjen Napoleon Bonaparte Desak Pelaku Pembunuhan Brigadir J Berkata Jujur
"Waktu ketakutan itu klien kami berteriak minta tolong, dan setelah itu menelepon Pak Ferdy Sambo," ungkap Arman Haris.
Berdasarkan penjelasan awal polisi, Brigadir J diduga tewas usai baku tembak dengan Bharada E di rumah irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.
Menurut polisi, baku tembak itu dipicu oleh Brigadir J yang melakukan pelecehan dan pengancaman berupa penondongan senjata ke kepala istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawati. (*)