Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 31 Juli 2022, Setiap Korban Selalu Berakhir Berkat

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Setiap Korban Selalu Berakhir Berkat

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 31 Juli 2022, dengan judul Setiap Korban Selalu Berakhir Berkat. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Setiap Korban Selalu Berakhir Berkat.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan mengacu pada Pengkhotbah 1:2;2:21-23; Kolose 3:1-5 9-11, bacaan Injil Lukas 12:13-21.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Minggu 31 Juli 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Selamat Hari Minggu Biasa XVIII bagi kita. Sebuah pertanyaan permenungan yang mengajak kita untuk dengan tenang dan tekun mendalami hidup sebagai orang beriman adalah, "Apakah faedah yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?"

Apakah kesia-siaan? Mungkin jawaban ini terlalu pesimis. Mungkin juga jawaban ini menandakan orang yang kurang iman.

Karena bagi orang yang sungguh beriman, pertanyaan tersebut mengandung pesan menata hidup dengan bijaksana. Bahwa hidup mesti memberi diri, bekerja dengan sungguh hati dan berkorban.

Hidup kita di sini tidak hanya untuk menolong diri, tapi juga memberi diri untuk menghidupi orang lain.

Dengan demikian hidup orang beriman berarti hidup dengan mengutamakan kasih dan keselamatan kini dan kelak.

Orang beriman, dalam hidupnya dipercaya bahwa yang dikejar itu adalah perkara yang di atas yaitu Kristus bukan yang di bumi yakni berbagai berhala dan percabulan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 31 Juli 2022, Setetes Air di Samudra

Karena di dalam hidupnya yang dikejar adalah yang di atas yaitu Kristus, maka mereka harus mati terhadap segala yang duniawi. Mengapa?

Karena yang duniawi itu membuat hidupnya najis dan binasa.

Memang tidak mudah untuk mati terhadap segala yang duniawi. Tapi tidak mudah tidak berarti tidak sanggup. Karena Allah pasti akan menolongnya.

Inilah tanda bahwa tidak ada kesia-siaan dari setiap usaha dan kerja keras yang dilaksanakan dengan mengutamakan yang di atas yakni Kristus.

Karena itu penting bagi kita orang beriman untuk menyelami sungguh bahwa setiap korban selalu berakhir berkat.

Tapi ingat! Bahwa sikap batin kita senantiasa diuji dari waktu ke waktu. Bahkan melalui tawaran-tawaran yang menggiurkan dan menggoda.

Karena itu tepatlah jika Yesus menegaskan kepada kita, "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan. Karena walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung pada kekayaannya itu."

Penegasan Yesus ini mengandung pesan untuk kita membangun hidup dengan bijaksana sambil terus berusaha menyelaraskan sikap batin kita dengan kehendak Allah.

Bahwa hidup kita tidak untuk diri kita sendiri. Kita dipanggil untuk bekerja keras dan memandang haram tindakan mengambil apa yang bukan milik kita.

Kita bekerja keras dan terus berusaha untuk menjadi seorang yang kaya. Tapi ingatlah apa yang diawaskan Yesus yakni jangan menjadi tamak.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 30 Juli 2022, Matinya Nurani Kemanusiaan

Untuk itu jadilah orang kaya yang siap mengisi perut-perut sesama yang lapar, mengenakan atau menutupi tubuh orang-orang miskin, merawat orang-orang sakit, menghantar sesama yang letih dan tersesat di tengah jalan, memberikan perhatian tulus kepada lansia, anak-anak yatim-piatu, janda miskin dan duda melarat.

Yakinlah bahwa hanya dengan demikian, maka hidup kita akan tetap terarah dan jiwa kita tidak mungkin terpenjara.

Hidup kita malah bagaikan lilin yang bernyala, yang menyinari lorong-lorong hati sesama yang masih tinggal dalam kegelapan.

Akhirnya di sini kita amini bahwa orang kaya yang seperti ini juga memiliki Surga.

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 31 Juli 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 31 Juli 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 31 Juli 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Pengkhotbah 1:2:2:21-23

Segala Sesuatu Sia-sia

Bacaan diambil dari Kitab Pengkhotbah:

Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.

Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar.

Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?

Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Inipun sia-sia.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Maz. 90:3-4,5-6,12-13,14,17

Tuhan penjaga dan benteng perkasa, dalam lindungannya aman sentosa

* Engkau mengembalikan manusia kepada debu, dan berkata: "Kembalilah, hai anak-anak manusia! Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.

* Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.

* Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya TUHAN--berapa lama lagi? --dan sayangilah hamba-hamba-Mu!

* Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami. Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu.

Bacaan Kedua: Kolose 3:1-5;9-11

Carilah perkara yang di atas

Pembacaan diambil dari Surat Santo Paulus kepada Jemaat di Kolose:

Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.

Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. 

Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.

Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. 

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

Refr : Alleluya, alleluya, alleluya.

S : (Mat 5:3) Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Bacaan Injil:  Lukas 12:13-21

Bagi siapakah nanti harta yang telah kausediakan itu?

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Ketika Yesus mengajar orang banyak, salah seorang dari orang banyak itu berkata kepada-Nya, “Guru, katakanlah kepada saudaraku, supaya ia berbagi warisan dengan aku.”

Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau penengah bagimu?”

Kata Yesus kepada orang banyak itu, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! Sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari kekayaannya itu.”

Kemudian Yesus mengatakan kepada mereka perumpamaan berikut, “Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah hasilnya. Ia bertanya dalam hatinya, ‘Apakah yang harus kuperbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat untuk menyimpan segala hasil tanahku’.”

Lalu katanya, “Inilah yang akan kuperbuat: Aku akan merombak lumbung-lumbungku, lalu mendirikan yang lebih besar, dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum serta barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!”

Tetapi Allah bersabda kepadanya, “Hai orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu! Bagi siapakah nanti apa yang telah kausediakan itu? Demikianlah jadinya dengan orang yang menimbun harta bagi dirinya sendiri, tetapi ia tidak kaya di hadapan Allah.”

Demikianlah Injil Tuhan

U. Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved