Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 31 Juli 2022, Setetes Air di Samudra

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Steph Tupeng Witin SVD dengan judul Setetes Air di Samudera.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Steph Tupeng Witin SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Minggu 31 Juli 2022 dengan judul Setetes Air di Samudra. 

Menurut Pengkhotbah, hidup orang kaya yang melekatkan hatinya pada harta adalah kesia-siaan di tengah dunia fana ini (Pkh 1:2).   

Pada akhirnya, hidup adalah tentang bagaimana kita bisa memberi sebanyak-banyaknya kepada orang lain, dan bukan menerima sebanyak-banyaknya.

Menurut Rasul Santo Paulus, peristiwa Paska mesti memurnikan hati kita sehingga kita lebih terpesona pada “perkara yang di atas di mana Kristus berada” (Kol 3:1).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 29 Juli 2022, Mengenal Allah dan Mengakui Kasih Berasal dari Allah

Inilah arti kekayaan yang sesungguhnya: ketika diri, hidup dan apa yang kita miliki dapat memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar. Betapa pun kecil dan sederhana. Tapi dengan penuh cinta.

Mother Theresa dari Kalkuta berkata, “Kita merasa bahwa perbuatan kasih kita hanyalah setetes air di samudra. Namun, samudra akan berkurang jika setetes air tersebut tidak ada.”*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 31 Juli 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 31 Juli 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 31 Juli 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Pengkhotbah 1:2:2:21-23

Segala Sesuatu Sia-sia

Bacaan diambil dari Kitab Pengkhotbah:

Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.

Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu. Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar.

Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?

Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Inipun sia-sia.

Demikianlah Sabda Tuhan.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved