Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 29 Juli 2022, Mengenal Allah dan Mengakui Kasih Berasal dari Allah

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Mengenal Allah dan Mengakui Kasih Berasal dari Allah.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk Jumat 29 Juli 2022 dengan judul Mengenal Allah dan Mengakui Kasih Berasal dari Allah. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Mengenal Allah dan Mengakui Kasih Berasal dari Allah.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk 1Yohanes 4:7-16, dan bacaan Injil Yohanes 11:19-27.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Jumat 29 Juli 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Pada Hari Peringatan Santa Marta, Maria dan Lazarus, kita diajak untuk mendalami makna kasih yang sejati yakni Allah sendiri. Setiap orang yang mengasihi lahir dari Allah dan mengenal Allah.

Kita orang beriman tentu percaya penuh bahwa semua tindakan kasih kita tak pernah terpisahkan dari relasi intim dan mesra kita bersama Allah. Mengapa?

Karena pada hakikatnya Allah adalah kasih atau dengan ungkapan Latin, "Deus Caritas Est."

Karena itu ajakan, "Marilah kita saling mengasihi sebab kasih itu berasal dari Allah."

Di sinilah titik perhatian kita yang mendasar yakni jika kita mengenal Allah, maka hidup kita mesti saling mengasihi.

Tidak bisa kita mengatakan kita mengenal Allah, tapi hidup kita saling saing yang tidak sehat, saling sikut dan saling menjatuhkan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 28 Juli 2022, Kualitas Batin Menentukan Hidup Benar

Kita mengenal Allah, maka hidup kita harusnya tidak saling mencederai. Karena tindakan mencederai sesama adalah luka dosa yang mematikan. Dan bukanlah bentuk ketergerakan hati untuk saling melindungi atau mengayomi. Agar hidup bersama ditandai dengan sikap saling peduli, tanggap dan solider.

Demikianlah ajakan untuk kita mendalami makna kasih yang sejati itu.

Sementara masih sangat berkaitan erat dengan ajakan tersebut, kita hendaknya melihat dan menyelami kebersamaan Yesus dengan Marta, Maria dan Lazarus.

Tentu kita bisa bertanya, "Mengapa Yesus begitu peduli dan menunjukkan solidaritas-Nya yang tinggi kepada Marta dan Maria ketika Lazarus saudara mereka meninggal?

Yesus menunjukkan solidaritas-Nya sampai mengunjungi Marta dan Maria pada saat kedukaan mereka adalah karena rumah kediaman dan terutama rumah hati mereka dipenuhi kasih persaudaraan.

Rumah hati mereka begitu terbuka dan penuh iman kepercayaan bahwa kasih yang adalah Allah sendiri akan memenuhi ruang hati iman mereka dan Lazarus saudara mereka yang meninggal itu akan dibangkitkan oleh Allah dan mereka pun mengalami kebangkitan iman.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved