Berita Papua
Jubir Petisi Rakyat Papua Jefry Wenda Ditangkap Sebelum Menggelar Demo Tolak DOB dan Otsus
Jefry Wenda ditangkap lantaran posisinya sebagai penanggung jawab aksi massa menolak pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) dan Otsus Papua di Jayapura.
Pasalnya, massa menilai Otsus dan DOB di Papua tidak berdampak baik bagi rakyat di atas tanah ini.
Hingga berita ini dinaikkan TribunPapuaBarat.com, masih melakukan upaya konfirmasi kepada pihak terkait aksi tersebut.
Ratusan Personel Diterjunkan
Sebelumnya, Kabag Ops Polres Manokwari Kompol Musa Jedi Permana mengatakan, hari ini sejumlah pemuda akan melaksanakan demo penolakan DOB dan Otsus.
"Kita turunkan personel dari Polres, Polda dan Brimob berjumlah 350 orang," ujar Musa, kepada TribunPapuaBarat.com, Jumat 29 Juli 2022.
Personel dikerahkan semuanya di wilayah Amban, karena titik aksi di sekitar Universitas Papua (Unipa).
"Massa yang menggelar demo soal DOB dan Otsus hari ini beda dengan kemarin," tuturnya.
Ia menuturkan, pihaknya juga mengamankan kendaraan barakuda dan pasukan telah berada di sekitar Amban.
Selain itu, berdasarkan pantauan TribunPapuaBarat.com, personel dikerahkan sekira pukul 06.30 WIT.
Hingga kini, personel gabungan Polda, Polres dan Brimob disiagakan di Polsek Amban, Manokwari.
Kartu Merah untuk Kapolsek Amban
Dalam demonstrasi tersebut, solidaritas rakyat dan mahasiswa tolak DOB dan Otsus di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, memberikan 'kartu merah' kepada Kapolsek Amban AKP Juman Simanjuntak.
Kartu merah itu diberikan karena massa menilai Kapolsek Amban telah membohongi massa aksi.
Berdasarkan pantauan TribunPapuaBarat.com, kartu merah itu disampaikan saat massa hendak membubarkan diri sekira pukul 13.21 WIT, Jumat 29 Juli 2022.
Selain kartu merah, seorang orator menyampaikan bahwa dirinya tidak percaya kepada Kapolsek Amban.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Jefry-Wenda_002.jpg)