Berita NTT
Talk Show Isu Perlindungan Anak, Pemerintah Harus Terbuka dan Berkolaborasi
Pemerintah diminta agar harus terbuka dan berkolaborasi dengan remaja sehingga aspirasi dari para remaja dapat menjadi masukan
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah diminta agar harus terbuka dan berkolaborasi dengan remaja sehingga aspirasi dari para remaja dapat menjadi masukan, terutama soal isu anak dan kekerasan.
Hal ini disampaikan Mitra Muda Unicef NTT, Katrina Kewa Sabon Lamabelawa pada acara Talk Show
Aksi-aksi Nyata Anak NTT dalam Isu Perlindungan Anak.
Talk show ini berlangsung di Lantai 2 ,Ruang Redaksi Pos Kupang, Selasa 26 Juli 2022.
Katarina tampil sebagai pembicara bersama dua temannya, Ketua Forum Remaja PKBI NTT, Marlinda Santina Ximenes dan Jawara Internet Sehat dan Forum Anak Provinsi NTT, Abner Thomas Tanu
Sedangkan tampil sebagai penanggap, Kepala Bidang Anak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi NTT, Maria P. Sumarni.
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama Kemenkes RI, Pemprov NTT, U Report Indonesia dan Unicef.
Acara ini dipandu oleh Jurnalis/Koordinator Liputan Pos Kupang, Novemy Leo.
Kegiatan ini disiarkan secara langsung juga oleh Live streaming Pos Kupang dan Facebook Pos Kupang.
Pos Kupang: Apa yang menjadi alasan sehingga bergabung dengan Unicef?
Katarina : Saya bergabung bersama Unicef karena salah satunya dia tertarik dengan logo yang berada di baju, yakni ada bunga sakura.
Pos Kupang : Apa saja kegiatan yang dilakukan?
Katarina: Kegiatan kami yakni fokus atau konsen dengan isu kekerasan anak dan perlindungan anak.
Pos Kupang : Apakah pernah tangani kasus tentang anak?
Katarina : Jadi sekitar tahun 2015 lalu saat saya kelas 2 SMA, saya kaget di kampung halaman saya masih ada kasus kekerasan terhadap anak.
Pos Kupang : Bagaimana melihat isu kasus kekerasan terhadap anak di NTT?
Katarina:
Isu isu yang ada di NTT adalah banyak soal kekerasan seksual terhadap anak. Kita buka medsos banyak sekali kasus.
Pos Kupang: Bagaimana penanganan terhadap kasus-kasus kekerasan terhadap anak tersebut?
Katarina: Kasus memang banyak,bahkan hanya sedikit yang dilaporkan. Kekerasan itu, antara lain kekerasan seksual dan juga ada kekerasan fisik.