KKB Papua

NGERI! Warga Sipil Ditangkap KKB Papua, Diadili di Tengah Hutan, Lalu Dipaksa Mengaku Jadi Mata-Mata

Dua warga sipil yang adalah orang asli Papua, ditangkap KKB Papua (Kelompok Kriminal Bersenjata ) lalu diadili di tengah hutan. Tindakannya mengerikan

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
DITANGKAP - Tangkapan kamera warga sipil ini ditangkap gerombolan KKB Papua lalu diinterogasi di tengah hutan. Warga sipil itu diduga sebagai mata-mata yang memberikan informasi ke TNI Polri tentang KKB Papua. 

POS-KUPANG.COM - Dua warga sipil yang adalah Orang Asli Papua, ditangkap KKB Papua ( Kelompok Kriminal Bersenjata ) lalu diadili di tengah hutan.

Kedua warga sipil tersebut dicurigai sebagai mata-mata atau kaki tangan TNI Polri, sehingga diinterogasi bak penjahat.

Fakta tersebut kini viral di media sosial. Kedua warga sipil itu ditangkap dan diinterogasi secara terpisah di dua tempat yang berbeda di hutan Bumi Cenderawasih.

Dari video yang viral di media sosial, tampak kedua warga sipil itu ditodong dengan senjata api oleh anggota KKB Papua.

Di bawah todongan senjata, warga sipil itu dicecar dengan berbagai pertanyaan.

Arahnya adalah apakah warga sipil itu memberikan informasi ke TNI Polri tentang keberadaan KKB di tengah hutan.

Baca juga: Dituduh Bunuh Musa Tabuli & Hubertus Maben, Pejabat Ini Jadi Target KKB Papua: Akan Kami Tembak Mati

DIADILI - Salah seorang warga sipil ditangkap KKB Papua lalu diadili di tengah hutan. Peristiwa ini terjadi karena warga sipil yang adalah orang asli Papua itu dituduh menjadi mata-mata TNI Polri.
DIADILI - Salah seorang warga sipil ditangkap KKB Papua lalu diadili di tengah hutan. Peristiwa ini terjadi karena warga sipil yang adalah orang asli Papua ini dituduh menjadi mata-mata TNI Polri. (POS-KUPANG.COM)

Pemandangan lainnya, adalah interogasi itu tak hanya dilakukan satu orang, tetapi oleh semua anggota KKB yang hadir di tempat tersebut.

Bahkan dalam proses tersebut, warga yang ditangkap seakan digempur habis-habisan oleh kelompok separatis Papua.

Tak hanya itu. Semua barang bawaan warga sipil itu diperiksa satu per satu. Bahkan di bawah tekanan KKB, warga itu dipaksa untuk mengakui perbuatannya sebagai informan TNI Polri.

Cara KKB Papua mengintimidasi warga sipil tersebut, membuat takut siapa pun yang menyaksikan video tersebut.

Pasalnya suara oknum yang menginterogasi terdengar, sangat kasar apalagi selalu disertai dengan ancaman akan ditembak mati.

Yang hebatnya, adalah meski kedua warga sipil itu berada dalam suasana yang mencekam, namun mereka terlihat tetap tenang.

Raut wajahnya sama sekali tidak memperlihatkan kalau keduanya takut menghadapi perlakuan anggota KKB tersebut.

Hanya saja dalam video viral tersebut, tak ada penjelasan sama sekali tentang di mana peristiwa ini terjadi.

Tak disebutkan pula kelompok KKB mana yang berani-beraninya mengadili dan menghakimi warga sipil secara sepihak itu.

Baca juga: TPNPB - OPM Makin Menjadi-Jadi Usai Bunuh Warga Sipil, Kini Tetapkan Mantan Kapolda Jadi Buronan KKB

Warga sipil tak berdaya di tangan KKB Papua
TAK BERDAYA - Warga sipil ini sama sekali tak berdaya di tangan KKB Papua. Tangkapan kamera ini saat warga sipil itu dalam posisi duduk diinterogasi di tengah hutan oleh anggota KKB.

Hal yang memiriskan hati, adalah anggota KKB Papua itu sepertinya hanya berani dengan warga yang tak bersenjata.

Karena walau tanpa senjata, warga sipil itu diperlakukan bak penjahat yang akan segera dihabisi.
Apalagi suasana interogasi itu berlangsung di tengah hutan.

Dari video yang viral itu tampak jelas betapa suasana di lokasi kejadian, ada di wilayah pedalaman Papua.

Pasalnya yang tampak hanyalah hutan belukar dengan barisan gunung gemunung serta lembah dan ngarai di sekitarnya.

Di lokasi itu juga terdapat ruas jalan yang belum diaspal. Meski demikian cukup banyak kendaraan roda dua yang lalu lalang di tempat itu.

Dalam video itu juga tampak sekelompok pria bertubuh gempal, sepertinya sedang mengikuti latihan berperang.
Berbekal senjata di tangan, mereka dilatih tentang cara berlari ketika ada peristiwa baku tembak terjadi dengan musuh.

Selama ini, musuh utama KKB Papua adalah prajurit TNI Polri. Namun jika yang diincar tak kunjung dilumpuhkan, maka kelompok pengacau itu melampiaskan emosinya kepada warga.

Baca juga: Pekerja Korban KKB di Papua Dipastikan Mendapat Perawatan hingga Sembuh dari BPJS Ketenagakerjaan

Warga sipil yang diincar adalah aparat sipil negara (ASN), bidan, dokter, perawat, guru, pekerja tambang, maupun buruh bangunan, serta tukang ojek dan lainnya.

Fakta itu terpampang jelas dalam sejumlah peristiwa yang terjadi di daerah bergolak tersebut beberapa waktu sebelumnya.

Dari deretan fakta yang terjadi selama ini, maka sudah banyak sekali warga yang meregang nyawa gegara keberingasan anggota KKB.

Sayangnya, seusai melancarkan tindakan kejam, para pelaku lantas melarikan diri ke tengah hutan. Hal inilah yang menyulitkan aparat keamanan untuk meringkusnya guna mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Kasus terakhir terjadi di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Papua. Dalam insiden itu sejumlah warga sipil dibantai secara sadis. Mereka dihabisi walau warga sipil itu tak bersenjata.

Saat ini, para pejabat negara juga telah dijadikan sebagai musuh. Salah satunya adalah Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw yang adalah mantan Kapolda Papua.

Baca juga: ASN Mau Jadi Pesuruh Egianus Kogeya, Selalu Diperintah Beli Senjata & Amunisi Demi Anggota KKB Papua

turut interogasi warga sipil
ANGGOTA KKB - Anggota KKB ini saat berada di tengah hutan. Mereka turut menginterogasi warga sipil yang dicurigai sebagai mata-mata TNI Polri.

Ini terjadi karena Paulus Waterpauw senantiasa mendorong pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di daerah tersebut.

Pemekaran wilayah itu, tak disukai oleh TPNPB-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ).

Makanya melalui organisasi sayap di Kodap-Kodap, TPNPB-OPM meminta para pejabat untuk segera menghentikan upaya untuk memekarkan Papua.

Untuk hal tersebut, KKB Papua pun mengultimatum para pejabat untuk memilih, melanjutkan rencana pemekaran dan akan ditembak mati, ataukah menghentikan pemekaran supaya tidak ditembak.

Ultimatum ini disampaikan secara tegas oleh Panglima Kodap III Ndugama, Egianus Kogeya.

Dalam pernyataannya yang viral di media sosial, Egianus Kogeya mendesak para pejabat agar menghentikan sekarang juga proses pemekaran yang sedang dilakukan.

Penghentikan pemekaran itu, katanya, harus dilakukan oleh pemerintah pusat dan para pejabat Indonesia yang bertugas di Papua.

Alasannya, seluruh rakyat bangsa Papua telah memilih untuk merdeka, lepas dari Indonesia yang disebutnya sebagai penjajah.

Baca juga: Pagar Betis Sambut Anggota KKB, Dentuman Senjata Api Jadi Tanda Pasukan TPNPB-OPB Masuk Kampung

"Untuk apa dilakukan pemekaran kalau kami bangsa Papua tidak menginginkan itu. Saat ini kami bersama seluruh rakyat hanya ingin merdeka. Jadi hentikan pemekaran sekarang juga," tandas Egianus Kogeya.

Kalau ini tidak dihentikan, lanjut Egianus Kogeya, maka tidak ada cara lain, kecuali para pejabat akan tembak mati oleh anggota KKB.

"Sekarang tinggal pilih, kalian mau lanjutkan pemekaran dan akan kami tembak mati, atau hentikan pemekaran supaya kalian selamat," tegas Egianus Kogeya. (frans krowin/*)

Berita Lain Terkait KKB Papua

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved