Berita NTT

Penyerapan APBD NTT Semester Pertama Tak Capai Target, Simak Penjelasan Zakarias Moruk Pemicunya

Penyerapan APBD NTT Semester Pertama Tidak Capai Target, Simak Kata Zakarias Moruk

Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Kepala Badan Keuangan Daerah Provinsi NTT Zakarias Moruk 

Penyerapan APBD NTT Semester Pertama Pemerintah Provinsi NTT Tidak Capai Target, Simak Kata Zakarias Moruk

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Provinsi NTT sangat yakin bisa memenuhi target serapan APBD tahun 2022. Semester pertama, penyerapan anggaran pendapatan mencapai 42,15 persen dan penyerapan belanja 36,12 persen. Penyerapan ini belum mencapai 50 persen.

Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD), Zakarias Moruk, membenarkan APBD  belum terserap separuh. Ia beralasan ada pekerjaan bidang infrastruktur yang dibiayai melalui pinjaman daerah belum rampung dikerjakan.

"Memang kita belum capai 50 persen pada semester pertama karena masih ada paket pekerjaan ruas jalan yang belum selesai. Kita berharap Agustus ini sudah 60-70 persen," kata Zakarias Moruk, Rabu 13 Juli 2022.

Mantan penjabat Bupati Belu itu menyebut pencapaian penyerapan APBD NTT tersebut sama jika dibandingkan dengan realisasi APBD tahun 2021. Pihaknya terus melakukan upaya-upaya untuk mendorong untuk peningkatan penyerapan belanja modal agar terealisasi sehingga bisa mencapai target yang ingin dicapai.

Baca juga: Penyerapan APBD NTT Lambat, Dewan : Ini Keterlaluan

Sedangkan untuk pendapatan diharapkan penyerapanya bisa melebihi pencapaian tahun 2021 yakni 76 persen. "Dengan kondisi pandemi yang sudah melandai ini, pendapatan bisa mencapai 80 hingga 90 persen dari pajak dan retribusi," tambah dia.

Menurutnya, kendala covid-19 masih sangat mempengaruhi sebab, masih banyak masyarakat yang belum membayar pajak serta kegiatan OPD belum berlangsung maksimal. Namun ia tetap optimis masyarakat akan sadar membayar pajak serta kegiatan pemerintahan terus berlangsung maka target penyerapan APBD segera terpenuhi.

"Biasanya pendapatan dan belanja naik di bulan Juli-Agustus karena untuk pendidikan bagi masyarakat sudah selesai," tandasnya.

Terhadap presentasi penyerapan, Zakarias menyebut jika dirupiahkan dari penyerapan pendapatan 42,15 persen kurang lebih Rp 600 miliar, sedangkan belanja modal kurang lebih Rp 400 miliar dari presentasi 36,12 persen.

"Total anggaran APBD 2022 kurang lebih 5,4 Triliun, sehingga kita terus memacu penyerapannya," sebutnya.

Kepala Badan Keuangan Daerah Setda NTT, Zakarias Moruk
Kepala Badan Keuangan Daerah Setda NTT, Zakarias Moruk (POS-KUPANG-COM/IRFAN HOI)

Zakarias menambahkan, terkait pinjaman daerah sudah dilakukan pencairan tahap kedua yakni sekitar Rp 700 miliar dari total pinjaman 1,3 Triliun. Sisa pencairan, baru bisa dicairkan pada bulan November mendatang.

"Realisasi penyerapan pinjaman itu sudah mencapai 78 persen dari dicairkan Rp 700 miliar yang sudah didapat dan ini terus bergerak sehingga diharapkan pada November mendatang realisasinya sudah mencapai 100 persen sehingga bisa memproses pencairan terakhir," katanya.

Terkait pengembalian pinjaman tersebut, ia mengaku pada tahun 2022 dan 2023 pengembalian pinjaman hanya bunga pinjaman saja sedangkan tahun 2024 baru mengembalikan pokok dan bunga pinjaman.

"Mulai 2024 nanti kita mulai membayar pokok dan bunga pinjaman sebesar 6,19 persen atau sekitar Rp 230 miliar pertahun," pintanya.

Untuk diketahui, dana pinjaman dari PT SMI itu diperuntukan untuk pembiayaan paket pekerjaan 76 ruas jalan, pembangunan 22 embung dan 17 SPAM air bersih di seluruh NTT. (Fan)

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved