Polisi Tembak Polisi
Tim Inafis Bawa Tiga Koper dari Rumah Irjen Ferdy Sambo, Warga Tak Dengar Suara Tembakan
Tim Inafis menidentifikasi soal tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang ditembak mati oleh Bharada E.
Padahal pada Rabu 13 Juli, Seno sempat menemui awak media dan bercerita soal peristiwa Brigadir K pada Jumat lalu. Seno bahkan mengaku geram tidak ada yang melapor saat kejadian baku tembak terjadi.
Padahal, dirinya merupakan purnawirawan Polisi yang pernah bertugas sebagai mantan Kapolda Sumatera Utara dan Kapolda Aceh.
Tak hanya itu, Seno menyebut bahwa pihak kepolisian juga kerap memerintah sekuriti tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan pengurus RT termasuk Ketua RT.
"Jadi saya memang tersinggung juga dalam hal ini. Sama sekali nggak ada laporan, nggak ada ini, merintahkan satpam seenaknya saja. Kenapa tidak memberi tahu saya sebagai ketua RT," ucap Seno.
Seno bahkan menerangkan dirinya baru mengetahui ada insiden baku tembak yang terjadi pada Jumat 8 Juli itu pada Senin 11 Juli melalui YouTube.
Tak Dengar Suara 'Door'
Sejumlah warga yang ditemui di Kompleks tersebut mengaku tak mendengar suara tembakan pada peristiwa Jumat 8 Juli itu.
Warga yang enggan disebutkan namanya itu menyebut bahwa pada Jumat sore, tak ada suara tembakan seperti kabar yang disampaikan oleh pihak kepolisian.
"Tidak ada suara tembakan, suasana seperti biasa saja," ucap warga tersebut.
Ia juga mengaku, baru tau kabar peristiwa tewasnya Brigadir J pada hari Senin 11 Juli.
Tribun network juga mencari informasi soal peristiwa penembakan Brigadir J kepada warga disekitar lingkungan tersebut.
Soleh, salah seorang warga mengaku tak mendengar adanya penembakan di rumah Ferdy Sambo.
Pasalnya, ia menyebut jarak kediamannya dengan rumah Ferdy Sambo sangat jauh.
Namun, ia mengaku sempat melihat adanya mobil ambulans yang masuk ke kompleks Polri Duren Tiga pada Jumat 8 Juli selepas magrib.
Ia juga menyebut, tak mengetahui pasti arah mobil ambulance tersebut.