KKB Papua
Internal KKB Papua Bergejolak, Panglima Tertinggi OPM Sorong Merauke Turun Tangan
Organisasi separatis Kelompok Kriminalitas Bersenjata atau KKB Papua itu sedang mengalami gejolak internal menuju perpecahan.
Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfons Nedabang
POS-KUPANG.COM - Kabar terbaru datang dari Markas Komando Pertahanan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM ).
Organisasi separatis Kelompok Kriminalitas Bersenjata atau KKB Papua itu sedang mengalami gejolak internal menuju perpecahan.
Informasi tersebut disampaikan Panglima Tertinggi TPNPB-OPM Sorong Merauke Jenderal Damianus Yogi, dilansir dari thetpn-pbnews.com edisi Senin 11 Juli 2022.
Jenderal Damianus Yogi menyatakan siap mempersatukan TPNPB-OPM.
"Di bawah Komando Pertahanan Tn Jendral Damianus M Yogi, siap mempersatukan komando Militer Pertahanan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka TPNPB-OPM," demikian pernyataan imbauan umum TPNPB-OPM dari Jenderal Damianus Yogi
Dia menegaskan bahwa sistim militer TPNPB-OPM harus bersatu.
Baca juga: ULMWP Pimpinan Bos KKB Papua Pecah, Benny Wenda Hanya Didengar Satu Kelompok
Selain itu, diplomasi dalam dan luar negeri TPNPB-OPM juga segera diperbaiki agar tujuan kemerdekaan Papua Barat dapat segera terwujud.
"Sistim Militer Organisasi Papua Merdeka TPNPB-OPM harus kembali bersatu. Diplomasi dalam negeri dan diplomasi luar negeri, bahkan dengan 122 organisasi sipil untuk menuju kemerdekaan," kata Jenderal Damianus Yogi.
Menurut Jenderal Damianus Yogi, apabila TPNPB-OPM tidak bersatu maka perang tidak akan tercapai.
“Kalau tidak bersatu, kapan kita bersatu untuk perang serentak lawan militer Indonesia," katanya.
Sejarah TPNPB-OPM
Melansir wikipedia.org, TPNPB adalah sayap militer dari Organisasi Papua Merdeka ( OPM ).
TPNPB dibentuk pada 26 Maret 1973, setelah Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat 1 Juli 1971 di Markas Victoria.
OPM adalah sebuah organisasi separatis teroris yang didirikan pada tahun 1963 untuk mengakhiri pemerintahan Provinsi Papua dan Papua Barat yang saat ini di Indonesia, sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya.
Gerakan Kelompok Kriminalitas Bersenjata ini dilarang di Indonesia.