KKB Papua
Internal KKB Papua Bergejolak, Panglima Tertinggi OPM Sorong Merauke Turun Tangan
Organisasi separatis Kelompok Kriminalitas Bersenjata atau KKB Papua itu sedang mengalami gejolak internal menuju perpecahan.
Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfons Nedabang
Organisasi ini bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan bagi provinsi tersebut yang berakibat tuduhan pengkhianatan.
Baca juga: Orang Dalam Ungkap Kondisi ULMWP Benny Wenda, Tokoh Papua Barat: Pecah Kiri Kanan
Sejak awal KKB Papua telah menempuh jalur dialog diplomatik, melakukan upacara pengibaran bendera Bintang Kejora, dan dilakukan aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua.
Pendukung secara rutin menampilkan bendera Bintang Kejora dan simbol lain dari kesatuan Papua, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua" dan lambang negara, yang telah diadopsi pada periode 1961 sampai pemerintahan Indonesia dimulai pada Mei 1963 di bawah Perjanjian New York.
Beberapa tokoh, di antaranya Nicolaas Jouwe dan dua komandan OPM, Seth Jafeth Roemkorem dan Jacob Hendrik Prai berencana mendeklarasikan kemerdekaan Papua pada tahun 1971.
Pada tanggal 1 Juli 1971, Roemkorem dan Prai mendeklarasikan Republik Papua Barat dan segera merancang konstitusinya.
Konflik strategi antara Roemkorem dan Prai berujung pada perpecahan OPM menjadi dua faksi, yaitu PEMKA yang dipimpin Prai dan TPN yang dipimpin Roemkorem.
Perpecahan itu sangat memengaruhi kemampuan OPM sebagai suatu pasukan tempur yang terpusat.
Tahun 1984, OPM melancarkan serangan di Jayapura, ibu kota provinsi dan kota yang didominasi orang Indonesia non-Melanesia.
Serangan ini langsung diredam militer Indonesia dengan aksi kontra-pemberontakan yang lebih besar.
Kegagalan ini menciptakan eksodus pengungsi Papua yang diduga dibantu OPM ke kamp-kamp di Papua Nugini.
Baca juga: KKB Papua Sangat Brutal, Tembak dan Mutilasi Petani di Intan Jaya, Dituduh Mata-mata
Bulan Juli 1998, OPM mengibarkan bendera mereka di menara air kota Biak di pulau Biak. Mereka menetap di sana selama beberapa hari sebelum militer Indonesia membubarkan mereka.
Aksi Teror KKB Papua
Sejak itu aksi teror terus dilancarkan KKB Papua.
Selama Januari - Juni 2022, KKB Papua telah melancarkan aksi teror sebanyak 44 kali.
Beberapa aksi teror KKB Papua menewaskan prajurit TNI Polri serta warga masyarakat.