Berita Kabupaten TTU
Anggota DPRD TTU Kritisi Proses Realisasi Belanja APBD Tahun 2022, Simak Penjelasan Hilarius Ato
Anggota DPRD Kabupaten TTU Provinsi NTT, Hilarius Ato mengeritisi proses realisasi anggaran belanja APBD Pemerintah Kabupaten Timor
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Anggota DPRD Kabupaten TTU Provinsi NTT, Hilarius Ato mengeritisi proses realisasi anggaran belanja APBD Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara yang hingga 13 Juni 2022 baru mencapai 21, 42 persen.
Politisi Partai Hanura ini menegaskan bahwa, hal ini berdampak pada minimnya realisasi harapan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara yang telah tertuang dalam Perda APBD Induk.
Berdasarkan data tersebut, Hilarius meminta Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara agar lebih fokus dan segera mengeksekusi berbagai program kegiatan yang sudah tercover dalam Perda APBD induk tahun 2022.
"Data yang saya peroleh pada semester pertama tahun 2022, menunjukkan bahwa kemampuan kita mengeksekusi berbagai program kegiatan, masih berada pada posisi lemah," ungkapnya, Rabu, 22/06/2022.
Dengan adanya peningkatan serapan APBD, ada banyak hal positif serta bisa menjadi rujukan dalam mengevaluasi program kegiatan yang akan segera dilakukan pada tahun 2023 atau pada anggaran perubahan mendatang.
Sementara itu, PJ Sekda TTU, Fransiskus Fay saat dikonfirmasi mengatakan, realisasi belanja APBD Kabupaten Timor Tengah Utara tahun 2022 triwulan kedua sesuai dengan evaluasi sekitar 24 persen.
"Tapi itu, belum sampai dengan akhir Juni. Itu baru sampai dengan awal Mei kita mencapai itu," tukasnya.
Baca juga: Bagaimana Nasib APBD TTU yang Ditetapkan Melalui Perkada, Simak Penjelasan Lengkapnya!
Pemerintah Kabupaten TTU, kata Fransiskus, bertekad mempercepat proses realisasi belanja daerah pada Triwulan kedua ini.
Ia berharap, seluruh OPD penghasil PAD segera berpacu mengatur langkah-langkah strategis untuk segera menyelesaikan target-target penerimaan ditetapkan sehingga bisa mencapai 50 persen. (*)