Perang Rusia va Ukraina

Depot Persenjataan Besar Ukraina Dihancurkan Rusia, Senjata Kiriman AS dan Eropa Ikut Hancur?

Rusia mengeklaim telah menghancurkan depot persenjataan besar Ukraina di wilayah Ternopil.Di sana terdapat senjata-senjata

Editor: Ferry Ndoen
AFP
Gambar yang dirilis Angkatan Laut AS pada 8 Mei 2019 menunjukkan kapal induk kelas Nimitz USS Abraham Lincoln (CVN 72) saat melakukan pengisian ulang di laut dengan kapal pendukung tempur cepat USNS Arctic (T-AOE 9), sementara helikopter MH-60S Sea Hawk yang ditugaskan ke "Nightdippers" Helicopter Maritime Strike Squadron (HSM) 5, memindahkan gudang antar kapal. 

POS-KUPANG.COM - Rusia mengeklaim telah menghancurkan depot persenjataan besar Ukraina di wilayah Ternopil.

Di sana terdapat senjata-senjata kiriman Barat, termasuk senjata kiriman Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Kabar tersebut dilaporkan oleh kantor berita Interfax, mengutip Kementerian Pertahanan Rusia.

Rusia mengeklaim menghancurkan depot persenjataan besar Ukraina tersebut dengan rudal jelajah Kalibr, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (12/6/2022).

Sebelumnya, pasukan pertahanan Rusia dikabarkan telah menembak jatuh tiga pesawat perang Ukraina.

Kabar tersebut disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (11/6/2022).

Ketiga pesawat tersebut adalah dua MIG-29 dan satu Su-25.

Ketiganya ditembak jatuh di wilayah Kharkiv.

Baca juga: Jadwal Piala Presiden 2022 Hari Ini: PSM vs Persikabo 1973 dan Persik vs Arema FC, Live Indosiar

Pada Sabtu, gempuran Rusia menyebabkan kebakaran besar di sebuah pabrik kimia di Kota Severodonetsk Ukraina di mana pertempuran sengit masih berkecamuk.

Gubernur Oblast Luhansk Serhiy Haidai mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa kebakaran terjadi pada Sabtu setelah kebocoran puluhan ton minyak di pabrik Azot.

Ratusan warga sipil dilaporkan berlindung di pabrik tersebut.

 Severodonetsk telah menjadi titik fokus upaya Rusia untuk maju di Ukraina timur.

Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung lebih dari tiga bulan.

Upaya awal Rusia untuk merebut kota-kota besar termasuk ibu kota Kyiv tersendat dan sekarang malah mencoba untuk merebut wilayah Luhansk dan Donetsk, sebuah kawasan industri yang sebagian besar secara kolektif dikenal sebagai Donbas.

Merebut Severodonetsk dan kota kembarnya Lysychansk akan membawa Rusia lebih dekat ke tujuannya, karena akan memberi mereka kendali atas Luhansk.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved