Berita Belu Hari Ini
Istri Dubes RI Untuk Timor Leste, Flantina S. Manik Kagum Dengan Tenun Belu
sembilan orang menggunakan tenun khas Belu atau dalam bahasa Belu disebut susmeti yang artinya menggunakan kain dengan cara ikat
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
10. Memasang lidi gewang 10 batang untuk memisahkan benang atas dan benang bawah.
Menurut Flantina, dilihat dari proses pembuatannya, tenun Belu berkualitas. Bahan bakunya adalah benang alam dan juga pewarna alam. Komposisi benang juga padat sehingga tidak akan cepat rusak jika digunakan bertahun-tahun.
Baca juga: Ini Agenda Penting DPD Partai Golkar NTT Hadapi Pemilu 2024
Selain itu, aktivitas menenun sebagai sebuah karya seni sangat nampak. Penenun memberikan komposisi ragam hiasan tenun serta warna lainnya sungguh menyatu sehingga kainnya terlihat indah dan eksklusif.
Usai meninjau pembuatan kain tenun, Flantina bersama rombongan sebanyak sembilan orang menggunakan tenun khas Belu atau dalam bahasa Belu disebut susmeti yang artinya menggunakan kain dengan cara ikat khas Belu.
Flantina dan rombongan tampak anggun saat menggunakan kain tenun Belu motif Nugu yang dilengkapi dengan aksesoris mahkota di kepala. Mereka mendapat sesi foto di ruang khusus yang disediakan Dekranasda.
Mengakhiri kegiatan kunjungan tersebut, Ketua DWP melakukan penanaman pohon cendana di halaman Galeri Tenun sebagai bentuk dukungan program Belu Berbunga.
Baca juga: Yunus Takandewa: DPD PDIP NTT Siap Hadapi Pemilu 2024
Sebelum melepas rombongan ke Timor Leste, Ketua Dekranasda Kabupaten Belu, Ny. Freny Sumantri Taolin menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Ketua DWP KBRI Dili beserta rombongan yang telah berkunjung ke Kabupaten Belu.
Menurut Freny, kunjungan tersebut memberi kesan tersendiri bagi masyarakat penenun dan Pemerintah Kabupaten Belu.
Pasalnya, Ketua DWP bersama rombongan telah melihat langsung proses pembuatan kain tenun khas Belu, kemudian menggunakan kain tenun Belu bahkan membeli produknya untuk dibawa ke Timor Leste.
Tambah Freny, kedatangan Ketua DWP KBRI Dilli bersama rombongan merupakan bentuk dukungan kepada Dekranasda Kabupaten Belu dalam mengembangkan tenun Belu ke dunia internasional dengan semangat tagline Dekranasda Belu yakni, Kenal, Cinta dan Lestarikan tanpa Batas.
Baca juga: Provinsi NTT Jadi Model Bisnis Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota
Beberapa anggota kelompok tenun, Angalina Lubili, Agustina Mau dan Yanti Lemas mengungkap rasa senang dan bahagia karena dikunjungi Ketua DWP KBRI Dilli bersama rombongan. Mereka mengharapkan melalui kunjungan ini bisa memberikan nilai tambah bagi penenun di Kabupaten Belu. (*)