Berita Sumba Timur Hari Ini
Adu Mulut Antara Perwakilan Aliansi dan Ketua Badan Kehormatan DPRD Berlanjut ke Polisi
Ketika duduk saya tidak banyak omong. Saya omong di sekwan, sekwan kalau tidak ada surat masuk jangan diterima,"
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Adu mulut terjadi antara beberapa orang dari aliansi Masyarakat Peduli Sumba Timur (AMPST) dengan Ketua Badan Kehormatan DPRD Sumba Timur, Melkianus Nara di teras Kantor DPRD Sumba Timur, Jumat, 10 Juni 2022 siang.
Adu mulut yang disiarkan secara langsung itu lantas viral di laman dan grup grup media sosial Facebook.
Rekaman siaran langsung dengan durasi 6.16 menit oleh anggota aliansi itu menunjukkan dua orang dari aliansi yakni Ketua AMPST Ricky Prihatin Kore dan sekretarisnya, Arfian Dethan beradu mulut sengit dengan Ketua BK DPRD Sumba Timur Melkianus Nara di hadapan para anggota dewan yang masih mengenakan seragam.
Mereka bahkan saling tunjuk.
Baca juga: Pesisir Pulau Sumba, Rote, Timor dan Sabu Berpotensi Terjadi Banjir Rob
Adu mulut itu juga nyaris berujung kontak fisik sebelum dilerai oleh salah satu anggota dewan, Abdul Haris.
Saat itu, para anggota dewan baru selesai menuntaskan agenda sidang paripurna pemandangan umum fraksi atas LKPJ Bupati Sumba Timur.
Adu mulut itu selesai setelah Sekretaris Dewan, Oktavianus Tamo Ama datang dan meminta aliansi untuk meninggalkan kantor DPRD.
Atas kejadian tersebut, Melkianus Nara didampingi kuasa hukum membuat laporan polisi ke SPKT Polres Sumba Timur atas tindak pidana pencemaran nama baik serta merusak kehormatan dan nama baik lewat media sosial. Laporan polisi dengan nomor LP/B/167/VI/2022/Res ST dan LP/B/168/VI/2022/Res ST itu diterima oleh Bripka George JC Birru.
Melkianus Nara kepada POS-KUPANG.COM membenarkan kejadian itu. Ia mengaku telah memberi kuasa kepada dua penasihat hukumnya untuk proses hukum selanjutnya.
Baca juga: CT ARSA Foundation Berikan Pengobatan Gratis Bagi Jemaat di Alak Kota Kupang
Melkianus yang juga menjabat Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumba Timur itu menyebut bahwa perdebatan merupakan hal yang wajar. Apalagi dirinya sebagai anggota dewan yang dipilih oleh rakyat.
Namun demikian, jika perdebatan tersebut telah masuk ke ranah privasi maka dirinya menyerahkan hal tersebut kepada aparat berwenang.
"Apapun perdebatan itu hal yang wajar. Tapi ketika itu masuk ke privasi dan menyinggung orang punya harga diri ya jelas, kita tinggal lihat di video apa bahasa saya atau apakah seperti yang mereka katakan," ujar Melkianus, Sabtu malam.
Ia juga menyinggung statement yang ditujukan kepada dirinya dan anggota dewan saat adu mulut berlangsung. "Ada bahasa lain, seperti mereka bilang DPRD masuk angin itu ya kita cari tahu," ujar dia.
Baca juga: Puluhan Tenaga Kesehatan Nakes di Labuan Bajo Antusias Ikut Donor Darah
Dia berharap kejadian atau kasus tersebut menjadi pembelajaran.