Berita Lembata Hari Ini

Masyarakat Diminta Waspada Terkait Meningkatnya Aktivitas Gunung Ile Lewotolok

angguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ile Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG-COM/HO-DOK.BADAN GEOLOGI
Aliran lava G. Ili Lewotolok dengan ujung aliran sekitar 500 meter ke arah timur timurlaut dari bibir kawah 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Aktivitas lava gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata dilaporkan meningkat. Erupsi disertai aliran  dan guguran lava diperoleh dari data pengamatan visual dan instrumental.

Dalam laporannya, Rabu 8 Juni 2022, Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono, menyebut pada evaluasi terhadap aktivitas gunung itu, status gunung masih berada di level III (siaga).

Pada pengamatan visual, dijelaskan, umumnya terlihat jelas hingga tertutup kabut. Erupsi masih berlangsung secara tidak menerus yang disertai aliran dan guguran lava. Hembusan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal tinggi sekitar 100-1300 meter dari puncak.

Terjadi letusan dengan tinggi 300-500 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna putih hingga kelabu. Tanggal 6 Juni 2022 teramati volume aliran lava telah bertambah secara signifikan mencapai jarak sekitar 500 meter ke arah timur-timurlaut dari bibir kawah.

Baca juga: Bupati Herybertus GL.Nabit Kecam Kasus Pelecehan Seksual di Manggarai 

"Guguran teramati ke arah timur-timurlaut dengan jarak luncur 200-1500 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut, timur, tenggara, barat dan barat laut. Suhu udara berkisar antara 21.4-40°C," ujarnya.

Sedangkan, dari pengamatan instrumental, Eko Budi menguraikan, kegempaan gunung Ili Lewotolok masih didominasi oleh gempa-gempa yang berkaitan dengan aktivitas pelepasan material gas ke permukaan seperti gempa Letusan sebanyak 50 kali, gempa Guguran sebanyak 69 kali, gempa hembusan sebanyak 2044 kali.

Jenis dan jumlah gempa lain yang terekam adalah 11 gempa TremorHarmonik, 763 kali Gempa Tremor Non-Harmonik, 10 kali Gempa Tornillo, 3 kal Harmonikbrid/Fasebanyak, 29 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 103 kali Gempa Vulkanik Dalam, 5 kali Gempa Tektonik Lokal, 9 kali Gempa Tektonik Jauh, Tremor
menerus dengan amplitude 0.2-1 mm (dominan 0.5 mm).

Baca juga: 27 Sampel Negatif, Tidak Ada Tambahan Kasus Baru Covid-19 di Sumba Timur 

"Pengukuran jarak miring dengan metoda EDM menunjukkan nilai yang fluktuatif
dalam rentang 2 cm dan pada perioda ini cenderung memendek baik pada titik LWT
1 dan titik LWT2 sekitar 1.5 cm," jelas Eko Budi.

Secara visual, jelas Eko, terjadi peningkatan yang signifikan pada aktivitas hembusan dan volume aliran lava yang mengarah ke timur hingga timur laut.

Demikian pula dengan kegempaan pada perioda ini yang mengalami peningkatan yang signifikan pada gempa hembusan dan vulkanik dalam.

"Hal ini menunjukkan material hasil erupsi akan semakin bertambah di area puncak dan dikhawatirkan akan semakin menambah jarak luncur aliran lava maupun guguran lava," terang dia.

Baca juga: Sidang Kasus Astri-Lael, Pengunjung Tepuk Tangan Selesai Santi Mansula Bersaksi 

Akumulasi material hasil letusan dan aliran lava baik di area kawah maupun yang telah melewati bibir kawah berpotensi semakin meningkat, sehingga diperkirakan jarak luncur guguran lava pijar maupun awan panas guguran berpotensi bertambah.

Untuk itu masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung atau pendaki maupun wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok, radius kilometer untuk sektor tenggara, radius kilometer untuk sektor timur dan timur laut.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved