Berita Kupang Hari Ini

DPR RI Anita Gah Bumingkan Nilai-nilai Pancasila di Amarasi Barat Kabupaten Kupang

merong-rong kehidupan bangsa. Untuk itu, betapa pentingnya kegiatan ini agar pengetahuan masyarakat terus ditambahkan.

Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Anggota DPR RI, Anitha Jacoba Gah bersama masyarakat Amarasi Barat usai sosialisasi empat pilar kebanggaan di Gedung Kebaktian Jemaat Maranata Teunbaun 

Dikatakan Anita momentum hari lahir pancasila juga baru dirayakan dan masyarakat NTT harus bersyukur dan berbangga diri karena pancasila lahir dari bumi Flobamor. Perayaan kali ini juga sangat istimewa karena dirayakan langsung dari Ende.

Perayaan ini juga tidak bisa dirayakan dengan evoria belaka tetapi harus memaknai, mengimplementasikan arti dan makna pancasila dari sila ke sila.

"Sila pertama adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, tapi kalau kita tidak takut Tuhan, lalu terus melakukan tindakan korupsi dan masih saja ada ketidak adilan, ini contoh yang belum memaknai pancasila dan seharusnya tidak boleh terjadi di bumi NTT," katanya. 

Pancasila mesti dimaknai secara mendalam dan harus ditunjukan melalui sikap, tindakan, pikiran, perbuatan, kerkataan sebagai anak bangsa dalam semua lini kehidupan. 

"NTT harus menjadi contoh sebagai tempat dimana pancasila itu lahir. NTT memiliki sifat dasar yang santun, sobapan dan cerdas, beretika, beragama, pandai melakukan ajaran firman Tuhan maka harus bisa memberikan cermin kebaikan kepada Indonesia," katanya

Baca juga: Kesepakatan Paus Fransiskus dengan Komunis China Tidak Berhasil

Camat Amarasi Barat, Chornelis Nenoharan usai kegiatan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Anitha Gah yang terus melakukan tugasnya sebagai anggota MPR RI di daerah. 

Sebagai perwakilan pemerintah di tingkat kecamatan, menurut mantan Guru SD itu bahwa nilai-nilai pancasila sudah ada sejak lama namun diakui dalam penerapan serta implementasinya sering menyimpang. 

Dikatakan yang menjadi persoalan dari dasar pancasilan ini yakni prakteknya sehingga menurutnya kegiatan dari DPR/MPR RI bukan sosialisasi tetapi harus menyesuaikan yang bersifat penegasan. 

"Pancasila sila dan dasar negara ini sudah ada dan semha masyarakat tau itu jadi kalau mau disosialisasikan lagi, terkesannya dasar negara ini belum ada sedangkan kita sudah 77 tahun merdeka ini berlandaskan dasar negara itu," katanya. 

Ia lebih sepakat jika kegiatan yang sangat baik untuk menjaga keutuhan bangsa itu dilakukan dengan gerakan-gerakan yang mengingatkan kembali masyarakat untuk hidup sesuai nilai-nilai yang ada. 

Baca juga: Dinas Perikanan Belu Buat  Pelatihan Pengolahan Ikan

"Lebih tepatnya kita upayakan melalui sekolah. Dasar negara terus diperkuat kepada generasi penerus melalui tingkat sekolah dasar (sejak dini)," pintanya. 

Lanjutnya, selama menjabat sebagai camat, nilai-nilai pancasila terus dibicarakan disetiap kesempatan bersama masyarakat. Bahkan ia menegaskan kepada seluruh kepala desa agar harus ada Pemdes. Pemdes disusun sebagai turunan dari aturan tertinggi yakni Perda dan Undang-undang.

"Kalau perdes ini sudah bisa diterapkan di lingkungan masing-masing maka nilai-nilai pancasila pasti dengan sendirinya ada dan dilaksanakan oleh masyarakat. Kita berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan kepada masyarakat di kabupaten kupang," harapnya. 

Sementara, Ketua Majelis Maranata Teunbaun, Meliana Oematan-Benusu mengaku kegiatan tersebut baru pertama kali digelar. Meski baru namun pancasila sebagai dasar negara sudah diketahui masyarakat umum. 

Diakui hingga saat ini nilai-nilai yang terkandung dalam dasar negara Indonesia tersebut belum duterapkan dalam kehidupan masyarakat. 

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved