Undana
Polisi Hutan di Sumba Barat Testimoni Soal Ide Pendirian Sekolah Literasi Sumba
Komunitas literasi ini bahkan telah menerbitkan berbagai buku yang juga dikirimkan kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan NTT
Penulis: Ray Rebon | Editor: Edi Hayong
"Seperti meng-copas dari internet kata-kata ilmiah dan saya rasa ini tidak pas," sebutnya.
Baca juga: Taman Baca Uibaha Membangun Karakter dan Memupuk Literasi Anak-anak Kolhua Sejak Usia Dini
Ia juga berharap kondisi di daerah perlu disampaikan apa adanya untuk dapat ditindaklanjuti dengan program yang tepat.
"Tidak asal bapak senang saja laporannya ke provinsi sana," lanjut disampaikan Kristopel dalam seminar itu.
Max Sanam, Rektor Undana dalam seminar itu turut menanggapi keluhan ini. Menurutnya, Kristopel yang pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini perlu diberdayakan lebih jauh.
"Mudah-mudahan sudah ada koneksi dengan Bapak Dirjen-nya, Pak Wiratno, beliau aktif menulis dan pasti akan membantu apalagi stafnya ini juga menulis buku," tuturnya
Marthina Pa, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, membenarkan tidak adanya anggaran di dinas untuk bekerjasama dengan sekolah non formal. Sementara yang ada hanya MoU mengenai ekosistem mengajar program Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) yang telah berlangsung di Fatuleu pada Februari lalu.
Baca juga: Dukung Pengembangan Literasi, Ini Syarat Penempatan Pojok Baca Digital
"KSDA sebagai guru tamu di sekolah-sekolah yang berdekatan dengan konservasi alam di daerah sekitar hutan," ujarnya.(*)