Perang Rusia Ukraina

Pasukan Ukraina Membom Target yang Diperebutkan dengan Rusia di Sievierodonetsk

Pasukan Ukraina dilaporkan membom sasaran Rusia di kota Sievierodonetsk yang diperebutkan. Brigade Ukraina mengatakan Minggu, "Hari 102. Penghancuran

Editor: Agustinus Sape
AFP
Asap dan kotoran membubung di kota Sievierodonetsk selama pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di wilayah Donbas, Ukraina timur, Kamis 2 Juni 2022. 

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pesawatnya telah mengenai tiga depot senjata dan fasilitas penyimpanan bahan bakar di dekat desa Kodema, di wilayah Donetsk.

Kedua belah pihak telah memperoleh dan kehilangan kekuatan dalam beberapa hari terakhir di Sievierodonetsk.

Analis mengatakan pasukan Ukraina, dalam menguasai wilayah-wilayah utama kota sambil menyerang bagian lain dari garis depan, telah menyoroti kelemahan dalam kapasitas Rusia untuk maju.

“Kemampuan pasukan Ukraina untuk berhasil melakukan serangan balik di Sievierodonetsk, area operasi prioritas Kremlin saat ini, lebih lanjut menunjukkan penurunan kekuatan tempur pasukan Rusia di Ukraina,” kata Institut Studi Perang yang berbasis di AS.

Gandum pemerasan

Kemarin, Lavrov mengecam negara-negara Eropa yang mencegah pesawatnya melewati wilayah udara mereka, memaksanya untuk membatalkan kunjungan ke sekutu Beograd.

Harian Serbia Vecernje Novosti melaporkan bahwa anggota NATO Bulgaria, Makedonia Utara dan Montenegro telah menolak akses ke wilayah udara mereka.

"Hal yang tak terpikirkan telah terjadi... Ini adalah perampasan hak negara berdaulat untuk menjalankan kebijakan luar negeri," kata Lavrov kepada wartawan di Moskow.

Kekhawatiran global atas pasokan makanan meningkat ketika blokade Rusia di kota pelabuhan Odessa berlanjut.

“Saat ini kami memiliki sekitar 20 hingga 25 juta ton yang diblokir. Pada musim gugur bisa mencapai 70 hingga 75 juta ton,” kata Zelensky, yang negaranya merupakan pengekspor biji-bijian terbesar keempat di dunia sebelum perang.

Di Washington, Blinken mengatakan Rusia telah memperburuk krisis biji-bijian dengan "menimbun" biji-bijiannya sendiri, mencegahnya diekspor.

Pada saat yang sama, Blinken menyebut laporan "kredibel" bahwa Rusia mengekspor gandum yang dicuri dari Ukraina.

Sederhananya, ini pemerasan, kata Blinken.

Sumber: newsweek.com/malaymail.com/afp

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved