Konflik Amerika dan Korea Utara
Rusia dan China Kompak Hadang Amerika , Tolak Veto AS di PBB Terhadap Korea Utara Gegara Rudal
Rusia dan China kini menjadi momok yang menakutkan bagi Amerika Dua negara yang sama-sama memliki kekuatan militer terbesar masingt-masing kedua dan
POS KUPANG.COM -- Rusia dan China kini menjadi momok yang menakutkan bagi Amerika
Dua negara yang sama-sama memliki kekuatan militer terbesar masingt-masing kedua dan ketiga itu kini kompak menghadang manuver Amerika
Diketahui , China dan Rusia pada (26/5) memveto upaya pimpinan AS untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi PBB terhadap Korea Utara atas peluncuran rudal balistiknya baru-baru ini.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai memberikan sanksi kepada Pyongyang pada tahun 2006.
Baca juga: Militer China Dianggap Makin Membahayakanb, Australia Beli Sistem Rudal HIMARS dari Amerika
Resolusi terbaru yang dirancang AS akan mengurangi jumlah minyak yang dapat diimpor secara legal oleh Korea Utara setiap tahun untuk keperluan sipil dari 4 juta menjadi 3 juta barel (dari 525.000 menjadi 393.750 ton).
Paket sanksi Korea Utara juga mengusulkan untuk memotong impor minyak sulingan dari 500.000 menjadi 375.000 barel.
Rancangan tersebut juga memasukkan kelompok peretas Lazarus yang diyakini AS terkait dengan Korea Utara.
13 anggota yang tersisa semuanya memilih mendukung resolusi yang dirancang AS.
Sementara itu, China dan Rusia telah menyatakan dukungan untuk deklarasi yang tidak mengikat daripada paket sanksi baru terhadap Korea Utara.
Baca juga: Kirim Senjata Jarak Jauh ke Ukraina, Rusia Beri Peringatan Keras ke Amerika Serikat
Pemungutan suara dilakukan sehari setelah Korea Utara meluncurkan tiga rudal, termasuk satu yang dikatakan sebagai rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesar di negara itu, setelah tur Asia Presiden Amerika Joe Biden.
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menggambarkan pemungutan suara itu sebagai "hari yang mengecewakan" bagi Dewan Keamanan PBB.
Baca juga: Kim Jong Un Lakukan Ini Pada Pejabat di Korea Utara, Gegara Warganya Meninggal Akibat Covid19
"Dunia sedang menghadapi bahaya nyata dan saat ini dari Korea Utara," katanya.
"Pengekangan dan keheningan Dewan Keamanan tidak menghilangkan atau bahkan mengurangi ancaman itu," kata Thomas-Greenfield.
Linda Thomas-Greenfield mengatakan Washington yakin Korea Utara telah melakukan enam peluncuran ICBM tahun ini dan secara aktif bersiap untuk melakukan uji coba nuklir.
Selama 16 tahun terakhir, Dewan Keamanan PBB dengan mantap dan bulat meningkatkan sanksi untuk memotong dana bagi program senjata nuklir dan rudal balistik Pyongyang.