Perang Rusia Ukraina

Kirim Senjata Jarak Jauh ke Ukraina, Rusia Beri Peringatan Keras ke Amerika Serikat

Khawatir Wilayahnya Diserang, Rusia Beri Peringatan pada AS yang Kirim Senjata Jarak Jauh ke Ukraina

Editor: Eflin Rote
AFP / Sergei SUPINSKY
Bantuan senjata anti tank javelin tipe FGM-148 yang dikirimkan AS untuk tentara Ukraina. Terbaru, Rusia peringatkan AS atas pengiriman senjata dari Barat untuk Ukraina, Jumat (28/5/2022). 

POS-KUPANG.COM - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dilaporkan telah memperingatkan kekuatan Barat agar tidak memasok Ukraina dengan senjata yang mampu menyerang wilayah Rusia.

Ia memperingatkan aksi semacam itu akan menjadi langkah serius menuju eskalasi yang tidak dapat diterima.

Pihak AS pun dikabarkan telah membahas mengenai hal ini dengan koleganya di Ukraina.

Baca juga: Tak Penuhi 3 Syarat Ini,Vicky Prasetyo Gigit Jari Ditolak Model Asal Rusia, Alena : Banyak Kesalahan

Dilansir Aljazeera, Jumat (27/5/2022), pernyataan Lavrov itu datang karena Amerika Serikat dan sekutu Baratnya yang telah memberi Ukraina senjata yang semakin canggih.

Padahal pasukan Moskow masih terus maju dengan serangan di wilayah Donbas timur negara itu.

Seolah menyindir, Lavrov mengatakan orang waras di negara-negara Barat akan memahami bahayanya meningkatkan persenjataan Ukraina.

Baca juga: Johnson Serukan Pengiriman Senjata Jarak Jauh ke Ukraina saat Rusia Membuat Kemajuan Nyata di Donbas

"Masih ada beberapa yang tersisa di sana," kata Lavrov.

Ilustrasi bantuan senjata dari AS ke Ukraina meliputi drone switchblades kamikaze, javelin, helikopter Mi-17, dan howtizer.
Ilustrasi bantuan senjata dari AS ke Ukraina meliputi drone switchblades kamikaze, javelin, helikopter Mi-17, dan howtizer. (Kolase Aerovironment, AFP/ALAIN JOCARD, AFP/Kim Hong-ji, AFP/DELIL SOULEIMAN)

Sementara itu, kantor berita Reuters melaporkan bahwa Washington telah mengadakan diskusi dengan Kyiv pada hari Kamis, (26/5/2022).

Pertemuan itu membahas tentang bahaya eskalasi dalam konflik yang berlangsung lebih dari tiga bulan itu.

Namun, pembicaraan di belakang layar tidak mengarah pada pengenaan pembatasan geografis eksplisit pada penggunaan senjata yang dipasok ke pasukan Ukraina.

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina Rusia Tuduh Barat Telah Melancarkan Perang Total, Ini Suasanannya

Laporan itu muncul saat Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memohon kepada negara-negara Barat untuk memberikan senjata berat kepada Kyiv.

Dia mengatakan dalam sebuah video yang diposting di Twitter bahwa negaranya membutuhkan artileri yang lebih kuat karena Donbas adalah satu-satunya daerah di mana mereka dikalahkan oleh Moskow.

"Jika anda benar-benar peduli dengan Ukraina, (kirim) senjata, senjata, dan senjata lagi," kata Kuleba.

Diketahui, setelah kegagalan di Kiev, pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin bangkit kembali telah memfokuskan upayanya di timur Ukraina.

Meski terhambat, namun Rusia berhasil menguasai sebagian besar wilayah pelabuhan dan hanya menyisakan Odessa.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved