Berita Kupang Hari Ini
Jemaat GMIT Kota Kupang Ungkap Rasa Syukur Jelang HUT Gereja Dengan Menari Padoa
Jemaat Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Kota Kupang mengungkapkan rasa syukur mereka dengan menari Padoa yang berlangsung di halaman depan Gereja Kot
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Jemaat Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Kota Kupang mengungkapkan rasa syukur mereka dengan menari Padoa yang berlangsung di halaman depan Gereja Kota Kupang, Rabu 25 Mei 2022 malam.
Kegiatan ini juga merupakan satu rangkaian dalam menyambut HUT Gereja Kota Kupang yang ke-408 pada tanggal 3 Agustus 2022 mendatang.
Tarian Padoa sendiri merupakan salah satu tarian tradisional dari Kabupaten Sabu Raijua. Bagi masyarakat Sabu, tari Padoa memiliki makna khusus di dalamnya, salah satunya adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan kepada mereka.
Selain itu tari Padoa juga merupakan salah satu media untuk mempererat persatuan dan kebersamaan mereka.
Hal tersebut bisa dilihat dari bentuk tarian ini, di mana para penari berkumpul membentuk sebuah lingkaran kecil sambil merangkul bahu dari masing-masing orang yang berada disampingnya.
Ditengah lingkaran, terdapat seorang penyair yang bernyanyi menggunakan bahasa Sabu dengan hentakan kaki yang akan diikuti oleh seluruh penari yang berada di dalam lingkaran.
Pada kaki setiap penari terdapat dua buah anyaman yang oleh masyarakat Sabu sering disebut Kedu'e. Kedu'e diikat pada kedua kaki dan didalamnya telah diisi dengan jangun dan kacang sehingga ketika dihentakkan secara bersamaan akan menghasilkan bunyi yang akan mengiringi para penari.
Sekretaris Gereja Kota Kupang, Hary Uly saat ditemui mengatakan kegiatan seperti ini akan terus dilakukan setiap minggu oleh para jemaat sebagai persiapan menjelang HUT Gereja Kota Kupang yang jatuh pada tanggal 3 Agustus 2022.
"Nantinya bukan hanya Padoa saja, semua tarian dari suku yang ada di NTT akan ditampilkan. Ini juga sebagai bentuk untuk mengenal dan terus menjaga budaya kita yang ada di NTT, " ungkapnya.
Baca juga: Target PAD dari Parkiran di Kota Kupang Rp 3 Miliar Lebih
Hary menambahkan, pentas budaya ini juga merupakan salah satu wujud menjalankan tema yang telah ditetapkan Sinode yakni bulan Mei sebagai bulan budaya dan bahasa.
Selain itu juga sebagai rasa ungkapan syukur kepada Tuhan yang masih memberkati semua Jemaat dan juga Gereja Kota Kupang yang akan memasuki usia 408 tahun.
Ketua seksi acara Eri Libing menyampaikan bahwa selain menampilkan tari-tarian pihaknya juga akan mengadakan berbagai lomba diantaranya lomba lintas alam, solo vocal, vocal group penulisan sejarah Gereja Kota Kupang.
"Semua lomba ini akan mulai diadakan pada bulan Juni dan Juli, semua ini dalam rangka menyemarakkan HUT Gereja Kota Kupang pada bulan Agustus nanti, " ujarnya.
Baca juga: Marsianus Jawa Silahturahmi di Pastoran Kristus Raja Wangatoa
Eri berharap, seluruh rangkaian acara dalam menyambut HUT Gereja Kota Kupang ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat memberikan berkat bagi seluruh jemaat Kota Kupang.(*)
