Perang Rusia Ukraina

TERUNGKAP, Rusia Gunakan Senjata Ilegal, Termasuk Bom Tandan

Pelanggarannya termasuk pembunuhan yang disengaja terhadap tawanan perang dan warga sipil, penyiksaan dan penggunaan senjata ilegal.

Editor: Alfons Nedabang
WIKIMEDIA
BMPT-72 Terminator 2 milik Rusia yang diterjunkan ke medan konflik Ukraina 

Di bawah perjanjian 2008 yang disebut konvensi munisi tandan, senjata tersebut telah dilarang dilepaskan di daerah-daerah tanpa personel militer dan infrastruktur militer. Aturan itu disepakati oleh lebih dari 100 negara (tetapi tidak di AS, Rusia atau Ukraina).

Submunisi dalam senjata yang juga disebut bom curah ini dirancang untuk dilepaskan di area yang luas, tetapi tidak selalu meledak. Alhasil, itu justru bisa menimbulkan risiko lanjutan bagi warga sipil di masa depan.

Rusia telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil dan mengatakan tuduhan Ukraina atas kejahatan perang dibuat-buat.

Tapi di puing-puing puluhan mobil di Bucha dan Borodyanka, yang dilihat dan difoto oleh Guardian dan ditinjau oleh para ahli, menunjukkan bekas lubang sesuai karakteristik yang disebabkan oleh submunisi dari bom curah yang digunakan oleh militer Rusia.

Baca juga: Perang Rusia vs Ukraina: Presiden Penderita Kanker Tiroid Vladimir Putin Kerahkan Rudal Nuklir

Penggunaan bom tandan dan munisi tandan juga telah banyak dilaporkan di wilayah lain di Ukraina. Ketika sebuah tim dari Medecins Sans Frontieres (MSF) memasuki rumah sakit onkologi di Mykolaiv, tenggara Ukraina, pada 4 April, beberapa ledakan terjadi di dekat staf.

The Guardian menemukan roket cluster Rusia di dekat sebuah desa pertanian di Hostomel, dan pecahan sirip ekor dari bom cluster RBK-500 dengan submunisi PTAB-1M dan roket cluster di kota-kota lain di utara Kyiv.

Dampak bom cluster di daerah-daerah ini begitu besar, sehingga dalam beberapa kasus mereka menabrak dan membunuh banyak hewan. Tidak jauh dari bom curah yang ditemukan di Hostomel, bangkai dua kuda menunjukkan tanda yang jelas dari submunisi di tubuh mereka.

Di Borodyanka, jaksa menghabiskan waktu berhari-hari untuk menggali lusinan korban yang buru-buru dimakamkan di pemakaman lokal oleh kerabat selama pengeboman, karena, menurut pihak berwenang, banyak dari mereka terbunuh oleh bom curah.

Petugas koroner di daerah utara Kyiv mengonfirmasi kepada Guardian bahwa mereka telah menemukan pecahan munisi tandan, yang tertanam di jasad yang digali di daerah tersebut.

Temuan ini sedang diklasifikasikan oleh koroner dan akan dilaporkan ke Den Haag, di mana tuduhan kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia dapat diformalkan dalam beberapa bulan mendatang. (*)

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved