Berita Manggarai Barat Hari Ini
Bupati Edi Endi Perintahkan Dinas Terkait Perbaiki Bendungan Wae Cebong
Bendungan Wae Cebong yang dibangun sejak 1998 oleh Pemerintah Provinsi NTT diduga rusak karena aktivitas tambang galian C.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Selain itu, aktivitas tambang juga mengakibatkan jalur daerah aliran sungai (DAS), sehingga air tidak dapat memasuki irigasi untuk mengaliri areal persawahan.
Tidak hanya itu, kerusakan Bendungan Wae Cebong juga diakibatkan bencana banjir 2021 lalu.
"Seharusnya awal bulan Mei selesai tanam untuk musim tanam satu, karena masyarakat ikut jadwal, masyarakat terlanjur siram bibit, tapi sekarang tidak bisa, masyarakat terancam gagal tanam," kata perwakilan warga asal Desa Compang Longgo, Leonardus.
Baca juga: KASAD Jenderal Dudung Dinobatkan jadi Pangeran Oleh Raja Sonbai di Kupang, NTT
Warga lainnya, Servia Owa mengatakan, masyarakat sangat membutuhkan Bendungan Wae Cebong dapat diperbaiki, sehingga warga dapat kembali melakukan aktivitas pertanian.
"Kami minta agar air ada dan kami bisa bajak kembali. Ada bibit tapi sudah kering semua, kami terancam kelaparan," katanya.
Sementara itu, Ketua Presidium PMKRI Ruteng, Yohanes Nardi Nandeng mendesak Pemda Mabar untuk segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat, guna membangun secara permanen bendungan untuk mengairi Persawahan Satar Walang.
Pihaknya juga mendesak Polres Mabar untuk mengusut tuntas pelaku perusakan Bendungan Wae Cebong serta mendesak Pemda Mabar untuk melakukan pengawasan dan penertiban seluruh izin tambang galian C milik perusahan-perusahaan yang dikeluarkan di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, untuk mencegah dampak dan kerusakan terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat, secara khusus ijin-ijin tambang perusahaan sepanjang Sungai Wae Mese.
Baca juga: Jatanras Polres Manggarai Tangkap Bandar Kupon Putih Asal Pong Umpu Lelak
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Mabar, Martinus Mitar mendorong pemerintah untuk segera melakukan perbaikan Bendungan Wae Cebong, sehingga masyarakat dapat bertani.
"Karena saat ini masyarakat sangat membutuhkan, oleh karena itu kerusakan tersebut harus ditangani secara cepat," katanya usai menerima perwakilan warga di Kantor DPRD Mabar.
Bupati Mabar, Edistasius Endi dalam pertemuan mengabulkan permintaan mahasiswa dan masyarakat untuk perbaikan sementara bendungan tersebut.
Sementara untuk perbaikan permanen, kata bupati yang akrab disapa Edi Endi, pihaknya meminta waktu, untuk melakukan kajian terkait anggaran.
“Kami akan tindak lanjut segera dalam minggu ini, untuk perbaikan darurat,” katanya.
Hal itu dilakukan untuk mengejar musim tanam kedua Sementara untuk perbaikan permanen menurutnya harus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pembahasan anggarannya.
“Kita akan benahi karena pemerintah punya eksavator terutama untuk pembenahan darurat,” katanya. (*)