KKB Papua

Dulu Selundupkan Senjata Api ke Papua dengan Pesawat Kini Mantan Menlu TPNPB OPM Ini Kembali ke NKRI

Mantan Menlu TPNPB-OPM, Nicholas Simion Messet memutuskan kembali ke NKRI, padahal dulu bawa pesawat selundupkan senjata api mnasuk papua. Simak ini.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Nicholas Simion Messet (kiri), mantan Menlu TPNPB-OPM kembali ke NKRI 

POS-KUPANG.COM - Tak bisa dipungkiri kalau sampai saat ini KKB masih melancarkan aksi kejamnya di Papua.

Berbekal dendam membara, kelompok kriminal tersebut tak henti-hentinya menyerang, membakar dan membunuh siapa pun yang tak sejalan dengan KKB.

Tak hanya aparat TNI dan Polri, tapi kaum sipil juga selalu jadi sasaran empuk kelompok tak bertanggung jawab itu.

Sementara untuk mendapat dukungan dari rakyat, kelompok kriminal ini melakukan pelbagai cara.

Selain menebar ancaman dan melakukan provokasi, KKB juga merekrut anak-anak muda dengan pelbagai cara.

Semua itu hanya untuk memuluskan perjuangannya, meraih kemerdekaan bagi Papua.

Namun, dibalik semua tindakan yang dilakukan, sosok yang satu ini justeru melakukan hal sebaliknya.

Padahal figur ini menduduki posisi sangat strategis dalam struktur organisasi TPNPB-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka).

Dialah Nicholas Simion Messet, mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) TPNPB-OPM.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, sosok yang dulunya berkelana dari satu negara ke negara lain itu, tiba-tiba menyatakan kembali ke NKRI.

Nicholas Simion Messet menyatakan ia tak mau lagi menjadi Menlu dan hidup di luar negeri.

Baca juga: Egianus Kogoya Murka: Benny, Kalian Enak Tinggal di Luar Sana, Apa Kamu Tahu Susahnya Kami Di Papua?

Lebih baik ia kembali ke Indonesia dan mengabdi di negara ini demi kepentingan seluruh rakyat Indonesia.

Keputusannya untuk kembali ke NKRI itu, katanya, setelah ia mendapatkan banyak masukan selama menunaikan tugasnya sebagai Menlu ala TPNPB-OPM.

Ikhwal keputusannya itu, ungkap Nich Messet, demikian ia biasa disapa, berawal dari perjumpaannya dengan sejumlah diplomat di luar negeri.

Dalam setiap pertemuan, para pihak itu menyatakan kepadanya bahwa percuma ia berjuang untuk mengibarkan bintang kejora di Papua.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved