Berita Malaka Hari Ini
Begini Kondisi Sekolah Darurat di Perbatasan Malaka NTT
Sehingga selama ini ujian nasional khususnya untuk kelas tiga SMK Arnoldus Betun bergabung dengan SMK Kesehatan Cartintes Atambua
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofry Laka
POS-KUPANG.COM, BETUN - Salah satu penyebab tingginya angka buta huruf dan angka putus sekolah di wilayah perbatasan adalah persoalan jarak sekolah yang sangat jauh.
Untuk itu, motivasi mendirikan sekolah menengah kejuruan (SMK) Swasta Arnoldus Betun di Desa Lakekun Utara, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, mendekatkan pelayanan pendidikan pada pelajar yang orang tua mereka secara ekonomi tidak mampu membiayai sekolah ke Kota atau sekolah elit.
Sekolah menengah kejuruan (SMK) Swasta Arnoldus Betun memiliki satu jurusan yakni jurusan kesehatan.
Sekolah dengan jumlah peserta didik sebanyak empat puluh lima orang ini satu-satunya di wilayah Kabupaten Malaka antara perbatasan negara Indonesia dan negara Timor Leste ini.
Baca juga: SMAN 5 Kupang Segera Miliki 21 Unit Ruangan Baru
Kepala Sekolah SMK Swasta Arnoldus Betun Yohanes Yanuarius Nahak menyampaikan hal ini kepada Pos Kupang ketika ditemui di halaman depan sekolah di Kampung Welaus Desa Lakekun Utara Kecamatan Kobalima Kabupaten Malaka, NTT, Jumat 13 Mei 2022.
"Sekolah ini hanya bermodalkan gedung darurat dengan tiga ruang belajar, walau belum ada perhatian dari Dinas Pendidikan Provinsi NTT namun kami terus semangat demi generasi anak bangsa di perbatasan," kata Yohanes.
Belum lama ini, menurut Yohanes, Dinas Pendidikan Provinsi NTT baru datang survei dan semoga ijin operasionalnya dikeluarkan.
Baca juga: BREAKING NEWS: 736 Sapi Asal NTT Tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
"Sehingga selama ini ujian nasional khususnya untuk kelas tiga SMK Arnoldus Betun bergabung dengan SMK Kesehatan Cartintes Atambua," ungkapnya.
Dikatakan, SMK Swasta Arnoldus Betun berkat perjuangan atau advokasi dari Organisasi masyarakat (Ormas) Posko perjuangan rakyat (Pospera) Malaka melalui Gerakan Kemanusiaan Indonesia (GKI) membantu tiga gedung permanen yang sementara ini dibangun.
"Untuk gedungnya tinggal plester luar dalam dan tinggal atapnya saja," katanya singkat.
Lanjut dia, walaupun dengan bangunan darurat SMK Swasta Arnoldus Betun ini sudah menamatkan sebanyak enam angkatan. Mayoritas anak-anak yang tamat adalah warga asli kampung Welaus Desa Lakekun Utara ini.
Baca juga: Pemerintah Bangun 17 Unit Ruangan Baru di SMAN 7 Kupang
"Kita berharap agar kedepannya sekolah ini menjadi diperhatikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi NTT, dan anak-anak yang dari desa lainnya pun boleh menimbah ilmu di SMK Swasta Arnoldus Betun ini," tandasnya berharap demikian.
Sementara Siswi SMK Swasta Arnoldus Betun atas nama, Susanti yang ditemui Pos Kupang mengatakan bahwa walaupun sekolah dengan ruangan darurat Ia merasa terbantu karena persoalan jarak sekolah lebih dekat rumahnya.
"Tiap pagi kami bisa berjalan kaki ketimbang sekolah di tempat elit atau di kota, orang tua kami secara ekonomi tidak mampu untuk membiayai kami, jadi sekolah ini sangat membantu kantong orang tua kami yang berprofesi sebagai petani dengan penghasilan tak menentu," ungkapnya dengan optimis.
Baca juga: Wali Kota Kupang Tawar Pengusaha Kolaborasi Bangun Taman