Berita Nagekeo Hari Ini
Pelaksanaan Proyek Waduk Lambo Terus Berjalan, Ini Sejumlah Progres Pengerjaan di Lapangan
pihaknya sudah bekerja sama dengan para pihak untuk terus melakukan pembayaran ganti rugi lahan secara bertahap
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM, MBAY - Pelaksanaan pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Lambo di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus berjalan. Hingga kini, progres pengerjaan di lapangan terus mengalami peningkatan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan SNVT Pembangunan Bendungan II BWS NT II Ditjen SDA Kementerian PUPR, Yohanes Pabi mengatakan, pekerjaan bendungan Mbay/Lambo dilaksanakan secara simultan oleh dua penyedia.
Dijelaskannya, untuk paket pertama dikerjakan oleh PT. Waskita Karya, KSO PT Bumi Indah sebagai pemenang tender proyek tersebut.
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok 12 Mei 2022 :Taurus Ekstra Hati-Hati Cancer Rugi Uang Libra Ketegangan
Berdasarkan isi kontrak, dua perusahaan tersebut melaksanakan pengerjaan mega proyek tersebut dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi persiapan, pembuatan/relokasi/rehabilitasi jalan akses, bendungan utama, Bangunan Fasilitas dan penunjang, Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) dan pekerjaan lain-lain.
"Kalau paket satu progresnya 2,38 persen meliputi pekerjaan peningkatan jalan eksisting 1,1 km, pekerjaan akses jalan 6,3 km menuju bendungan, dan pekerjaan cover dam," jelas Yohanes kepada Pos Kupang, Selasa 10 Mei 2022.
Untuk paket kedua, jelas Yohanes, dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya dengan ruang lingkupnya meliputi persiapan, Bangunan Pengelak, Bangunan Pelimpah, Bangunan Pengambilan dan Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK).
Baca juga: Dealer Sepeda Motor Honda Kerjasama dengan Biro Jasa dalam Pengurusan Dokumen
"Dimana progres pelaksanaan paket kedua ini mencapai 0,84 persen yang meliputi pekerjaan terowongan atau tunnel bendungan," jelasnya.
Yohanes menjelaskan, dalam pelaksanaan pengerjaan proyek tersebut, sedikitnya ada dua masalah yang dihadapi di lapangan, pertama, pekerjaan konstruksi tidak dapat masuk secara menyeluruh karena lahan belum dibebaskan.
Meski demikian, pihaknya sudah bekerja sama dengan para pihak untuk terus melakukan pembayaran ganti rugi lahan secara bertahap kepada warga yang terdampak.
Baca juga: Randy Bajideh Bantah Cekik Lael Hingga Tewas
Kedua, tambah Yohanes, masih terdapat masalah sosial di lapangan akibat lahan masih belum termasuk pada proses pembebasan lahan saat ini. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan pendekatan sosial kepada masyarakat terdampak.
"Kemudian melakukan pekerjaan larap, kemudian ditindaklanjuti dengan pekerjaan topo," ujarnya. (tom)