Berita Timor Tengah Selatan Hari Ini
Kadis P3A Kabupaten TTS Beberkan Capaian Program Dihadapan Menteri PPPA RI
Desa ramah perempuan dan peduli anak menjadi satu motivasi bagi pemerintah daerah dalam membangun desa
"Kendala selalu kami temui dalam pelaksanaan tugas adalah kami Dinas P3A masih sangat kurang sarana prasana pendukung," kata Linda.
"Mohon izin ibu, kendaraan yang dibantu oleh kementrian P3A berupa mobil operasional memang membantu kami, tetapi tidak bisa menjangkau seluruh wilayah secara geografis di TTS. kalau boleh ada bantuan mobil yang bisa menjangkau wilayah geografis TTS," ketus Linda disambut riuh tepuk tangan hadirin.
Baca juga: Kadis PU Minta Kontraktor Perbaiki SPAM Tilong Sebelum Diserahkan ke Pemkab Kupang
Selanjutnya pada momen ini Bupati Timor Tengah Selatan, Egusem Pieter Tahun dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada menteri P3A RI dan rombongan.
"Saya mengucapkan selamat datang bagi ibu menteri bersama rombongan di kabupaten TTS. Ini adalah kali ketiga kunjungan ibu ke Kabupaten TTS," ucap Tahun disambut tepuk tangan hadirin.
'Kehadiran ibu sangat memotivasi kami untuk mendukung perlindungan terhadap perempuan dan anak," lanjut Tahun.
"Kehadiran ibu menteri saat ini bagi pengukuhan desa ramah perempuan dan peduli anak sangat didukung pemda. Pada kesempatan ini akan dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara pemerintah kabupaten, kecamatan dan desa serta tim penggerak PKK untuk mewujudkan desa ramah perempuan dan peduli anak," ucapnya.
Baca juga: Hepatitis Akut Makin Banyak Serang Anak,Begini Alur Pemeriksaan ke Fasiltiasi Kesehatan
Tahun menjelaskan, desa ramah perempuan dan peduli anak adalah desa yang mengintegrasikan perspektif gender dan hak anak ke dalam tata kelolah pemerintah desa, pembangunan desa serta pemberdayaan masyarakat desa.
"Desa ramah perempuan dan peduli anak menjadi satu motivasi bagi pemerintah daerah dalam membangun desa," ucap Tahun.
Dirinya menerangkan, jumlah penduduk TTS adalah 469.714 orang. Dengan perbandingan laki-laki 49,77 % dan perempuan 50,23 % . Itu berarti jumlah perempuan lebih banyak dibanding laki-laki.
"Dengan dominasi penduduk yang adalah perempuan mau menunjukan bahwa separuh dari potensi pembangunan di kabupaten TTS berada pada peran perempuan," ungkap Epy.
Baca juga: Persib Bandung Kirim Tiga Wakilnya ke SEA Games 2022 Vietnam, Ini Harapan Pelatih
Bupati Tahun juga menyinggung diwisudakan hari ini 150 anggota sekolah perempuan Bife Meto.
"Hari ini juga akan dilakukan wisuda bagi 150 anggota sekolah perempuan Bife Meto atau yang dalam bahasa Indonesia berarti perempuan Timor. Sekolah ini bertujuan untuk menjadikan perempuan sebagai agen perubahan dalam keluarga," ungkapnya.
Sekolah perempuan juga lanjut Epy, bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri perempuan dan kemampuan perempuan untuk kesejahteraan keluarga.
"Sesuai data yang tadi disebutkan dalam laporan tadi, ada 32 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang ditangani di TTS dan itu tinggi. Namun, hal tersebut sudah ditangani dengan baik oleh pengadilan, kejaksaan dan kepolisian," jelasnya.
Dirinya juga menyebut adanya keterlibatan masyarakat dalam pencegahan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Baca juga: Jangan Berlebihan Konsumsi Lidah Buaya Bagi Penderita Diabetes, Perhatikan Cara dan Jumlahnya