Berita Papua

Keluhan Mahasiswa Papua Usai Dipotong Beasiswanya, "Saya Tinggal Ilegal di Selandia Baru Saat Ini"

Sekelompok mahasiswa Papua Barat mendesak pemerintah Selandia Baru untuk tidak mendeportasi mereka setelah beasiswa mereka tiba-tiba dicabut.

Editor: Agustinus Sape
ABC.NET.AU
Laurens Ikinia, salah satu mahasiswa Papua di Selandia Baru yang beasiswanya dihentikan Pemerintah Papua. 

“Kami tidak ingin pulang tanpa memiliki kualifikasi dan gelar sama sekali.”

Mereka mendapat dukungan dari anggota parlemen Partai Hijau Selandia Baru, Teanau Tuiono.

"Tidak masuk akal bagi mereka untuk mundur dan pulang, dan lebih masuk akal bagi mereka untuk benar-benar mencari jalan untuk menyelesaikan kualifikasi mereka dan melakukan semua hal baik yang ingin mereka lakukan untuk komunitas mereka," kata Teanau.

Teanau Tuiono telah melobi pemerintah Selandia Baru untuk membantu para mahasiswa ini.

"Saya juga melihat ini sebagai solidaritas antara masyarakat adat, seperti saya orang Maori di sini, di Ottawa, Selandia Baru.”

Salah satu masalah yang paling mendesak bagi mahasiswa Papua ini adalah visa mereka.

Visa pelajar Laurens berakhir pada bulan Oktober, tetapi dia belum dapat memperbaruinya tanpa surat sponsor dari Pemerintah Papua

Laurens mengatakan para siswa baru-baru ini diyakinkan oleh pejabat imigrasi Selandia Baru bahwa mereka tidak akan dideportasi.

Dia mengatakan departemen telah membentuk tim khusus untuk melihat situasi siswa.

“Kami diberitahu bahwa mereka akan memberi kami ruang sesuai dengan aplikasi kami.”

Teanau Tuiono menyambut langkah tersebut, namun dia mengatakan para siswa juga membutuhkan dukungan keuangan karena tunjangan hidup mereka dari pemerintah Papua akan dhentikan.

Sumber: abc.net.au

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved